Bisnis.com, JAKARTA - Kepolisian Resor Jakarta Selatan menerjunkan personel untuk menjaga rumah artis Nikita Mirzani di kawasan Petukangan, Jakarta Selatan.
Penjagaan oleh kepolisian dilakukan sebagai imbas dari pernyataan Nikita di media sosial Instagram yang menyebut Rizieq Shihab tukang obat dan berujung ancaman ratusan orang yang akan menggeruduk rumahnya.
"Dari semalam kami sudah menempatkan patroli di kediaman yang bersangkutan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan," ujar Wakil Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Antonius Agus Rahmanto saat dihubungi Tempo, Jumat (13/11/2020).
Anton tak memerinci jumlah personel kepolisian yang diterjunkan untuk menjaga rumah artis tersebut. Namun, dia mengatakan jumlahnya akan situasional dan tergantung kondisi keamanan di sana.
Dia juga memastikan bahwa anak buahnya akan berganti-gantian berpatroli untuk memastikan rumah Nikita aman.
"Tidak ada permintaan khusus dari yang bersangkutan, namun sebagai penjaga keamanan lingkungan, kami mengantisipasinya," kata Antonius.
Sebelumnya, Nikita Mirzani melalui media sosial Instagram membuat video dan mengomentari kepulangan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Bintang film Comic 8 itu mengatakan bahwa habib adalah tukang obat."Gara-gara Habib Rizieq pulang sekarang ke Jakarta, penjemputannya gila-gilaan. Nama habib itu adalah tukang obat. Screenshot!" ujar Nikita.
Dia mengatakan tindakannya itu akan memancing kemarahan pendukung Rizieq Shihab. Namun, Nikita mengaku tak takut dan berbalik menantang.
"Nah, nanti banyak nih antek-anteknya mulai, nggak takut juga gue," ujar Nikita.
Tak butuh waktu lama, salah seorang pendukung Rizieq Shihab yang bernama Maher langsung mengeluarkan kecaman atas video tersebut. Dia mengatakan pihaknya akan menurunkan 800 orang untuk menggeruduk rumah Nikita Mirzani. Maher menganggap ucapan Nikita adalah sebuah penghinaan terhadap ulama.
Dia pun mendesak Nikita untuk segera membuat permintaan maaf dalam jangka waktu 1 x 24 jam." Kalau kita tidak bisa menjadi orang saleh, setidaknya jangan memusuhi orang-orang saleh," ujar Maaher.