Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahas Brexit dengan Boris Johnson, Joe Biden Ingatkan Soal Perdamaian di Irlandia Utara

Biden menegaskan kembali dukungannya untuk kesepakatan tahun 1998 yang mengakhiri kekerasan di Irlandia Utara.
Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden membahas UU Perlindungan kesehatan Affordable Care Act (Obamacare) dalam jumpa pers di Wilmington, Delaware, AS, 10 November 2020./Antara-Reutersrn
Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden membahas UU Perlindungan kesehatan Affordable Care Act (Obamacare) dalam jumpa pers di Wilmington, Delaware, AS, 10 November 2020./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, JAKARTA – Joe Biden melakukan panggilan telepon pertamanya dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sebagai presiden terpilih AS.

Dalam pembicaraan tersebut, ia memperingatkan Johnson agar tidak membahayakan perdamaian di Irlandia Utara dalam mengejar kesepakatan Brexit.

Selama percakapan yang berlangsung 20 hingga 25 menit pada Selasa (10/11/2020) tersebut, Biden menegaskan kembali dukungannya untuk kesepakatan tahun 1998 yang mengakhiri kekerasan di Irlandia Utara.

Seorang pejabat Inggris mengonfirmasi bahwa Biden mengangkat Perjanjian Jumat Agung dalam konteks negosiasi Brexit, dan Johnson menanggapi dengan menjanjikan presiden terpilih bahwa Inggris akan menjunjung perjanjian perdamaian.

Biden kemudian berbicara dengan Perdana Menteri Irlandia Micheal Martin, dan sekali lagi menekankan dukungannya untuk perdamaian di wilayah tersebut.

Perundingan dengan Johnson menandai awal yang cukup sulit bagi inkarnasi terbaru hubungan khusus antara Inggris dan AS. Ini juga menunjukkan bahwa Biden tidak akan menjadi pendukung keras proyek Brexit Johnson seperti yang dilakukan Presiden Donald Trump.

“Saya baru saja berbicara dengan @JoeBiden untuk memberi selamat atas pemilihannya. Saya berharap dapat memperkuat kemitraan antara negara dan untuk bekerja dengannya dalam prioritas bersama, dari menangani perubahan iklim, mempromosikan demokrasi, dan bangkit kembali dari pandemi.” Ungkap Jognson di akun Twitter-nya.

Kedua orang tersebut belum pernah bertemu secara langsung, dan Biden telah menunjukkan dirinya sangat bangga dengan darah Irlandia yang ada pada dirinya. Transisi kekuasaan dari Presiden Donald Trump saat fase rumit perpisahan Inggris Raya dari Uni Eropa. Tidak seperti Trump, Biden menentang Brexit dan telah menyuarakan pandangannya tentang hal itu.

Pada September lalu, Biden menyuarakan keprihatinannya atas rencana Johnson untuk melanggar hukum internasional dengan mengingkari bagian dari perjanjian Brexit yang dia buat dengan UE terkait perdagangan dengan Irlandia Utara.

Pada tahun 2016 silam, Presiden Barack Obama mempertimbangkan referendum 2016 untuk mengatakan bahwa jika Inggris memilih keluar dari UE, AS akan ditempatkan di "antrean belakang" dalam pembicaraan perdagangan.

Pembicaraan yang dimulai di masa pemerintahan Trump tersebut kemungkinan akan ditindaklanjuti oleh pemerintahan Biden dalam proses yang bisa memakan waktu bertahun-tahun, dilihat dari lamanya negosiasi perdagangan sebelumnya.

Biden telah mengatakan pada bulan September bahwa setiap kesepakatan perdagangan AS dengan Inggris harus mempertimbangkan perjanjian perdamaian Irlandia Utara dan menghindari kembali kebijakan perbatasan ketat dengan Republik Irlandia.

Inggris selalu menegaskan bahwa rencananya tidak membahayakan perdamaian di kawasan tersebut dan akan terus menjaga stabilitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper