Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Kepercayaan Bisnis Australia Naik Tajam ke Level Tertinggi Sejak 2019

Sentimen naik menjadi 5 poin pada Oktober dari -4 pada bulan sebelumnya, National Australia Bank Ltd. (NAB) melaporkan pada Selasa (10/11/2020).
Kegiatan konstruksi gedung di Australia/ Bloomberg
Kegiatan konstruksi gedung di Australia/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Kepercayaan bisnis Australia melonjak ke level tertinggi sejak Mei 2019 karena perusahaan-perusahaan mulai melihat penurunan infeksi Covid-19.

Sentimen naik menjadi 5 poin pada Oktober dari -4 pada bulan sebelumnya, National Australia Bank Ltd. (NAB) melaporkan pada Selasa (10/11/2020).

Indeks kondisi pebisnis ini - yang mengukur perekrutan, penjualan dan keuntungan - naik tipis menjadi 1 dari nol pada bulan September.

"Ini kemungkinan didorong oleh penurunan jumlah kasus Covid-19 dan penutupan lockdown di Melbourne," kata Kepala Ekonom di NAB Alan Oster.

Dia menambahkan kondisi perdagangan dan profitabilitas mendorong perbaikan marjinal, tetapi indeks ketenagakerjaan tetap lemah pada -5 poin dan indeks menunjukkan pasar tenaga kerja tertinggal dalam pemulihan aktivitas.

Bank sentral Australia memperkirakan pengangguran akan mencapai puncaknya di bawah 8 persen dalam beberapa bulan mendatang, dibandingkan posisi saat ini sebesar 6,9 persen.

Minggu lalu, Australia telah meluncurkan paket stimulus moneter baru, yakni penurunan suku bunga menjadi 0,10 persen dan menambahkan dana sebesar A$100 miliar (US$72,8 miliar) untuk membeli obligasi bertenor panjang.

Upaya bank sentral menopang stimulus fiskal yang substansial juga dijalankan dalam anggaran pemerintah yang mencakup pemotongan pajak penghasilan dan insentif bagi bisnis untuk berinvestasi dan mempekerjakan.

Prospek ekonomi telah membaik ketika negara bagian Victoria setelah lockdown yang parah untuk menahan penyebaran Covid. Perbaikan ini ditandai dengan iklan pekerjaan, sentimen, dan harga rumah yang semuanya membaik.

"Survei terus menunjukkan bahwa ekonomi telah pulih dari penurunan tajam aktivitas di paruh pertama tahun 2020 dan kemungkinan akan terus pulih saat ekonomi dibuka kembali," kata Oster.

“Peningkatan kepercayaan diri sangat menggembirakan tetapi tetap rapuh, dan kemungkinan akan tetap seperti itu sampai vaksin tersedia," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper