Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat (AS) kembali mencatatkan tambahan kasus positif Covid-19 mencapai rekor di atas 100.000 kasus dalam sehari. Epidemiolog menyimpulkan bahwa adanya pemilihan umum seperti yang sedang dilakukan di Amerika terbukti memicu lonjakan kasus Covid-19.
Mengutip New York Times, sebanyak 19 negara bagian sudah melaporkan kasus lebih tinggi dalam sepekan terakhir dibandingkan dengan pekan-pekan sebelumnya. Total angka kasus diperkirakan akan terus naik dengan semakin banyak negara bagian yang melaporkan kasusnya.
Laporan kasus terlihat meningkat tajam di Midwest dan Great Plains, Minnesota, Indiana, dan Maine. Kasus juga meningkat di Pegunungan Barat dan bahkan di Timur Laut, yang selama musim panas sempat bisa mengendalikan virus.
Kasus harian Covid-19 di Minnesota misalnya, rata-rata naik sampai 79 persen. Sementara, di Indiana naik sampai 71 persen. Kemudian, di Maine yang selama berbulan-bulan mencatatkan transmisi virus paling rendah sekarang kasusnya naik hingga tiga kali lipat. Laly, di Wyoming kasusnya naik sampai 80 persen.
Kematian akibat Virus Corona di Amerika juga mengalami kenaikan hingga 14 persen pada dua pekan terakhir, dalam kondisi keterlambatan pelaporan data.
Epidemiolog FKM UI Pandu Riono menanggapi bahwa lonjakan kasus di AS salah satunya terjadi karena adanya Pemilihan Presiden AS, yang mengharuskan warganya ke luar rumah dan melakukan pemilihan, atau ikut kampanye, hingga kerumunan tak terhindarkan.
“Ini tambahan bukti bahwa kegiatan pemilihan dapat meningkatkan risiko penularan Covid-19. Tapi Amerika dan Indonesia memang ‘berani’ untuk melanjutkan kegiatan pilkada. Yang terjadi biarlah terjadi, terserah. Ekonomi pilkada jauh lebih penting, dibandingkan keselamatan publik,” tulis Pandu melalui akun Twitternya @drpriono1, Kamis (5/11/2020).
Menurutnya, hal ini harusnya juga bisa menjadi pertimbangan bagi pembuat kebijakan terutama Presiden Indonesia terkait dengan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“Virus tidak terlihat dengan mata telanjang, tetapi sangat nyata. Banyak hal yang kita tidak diketahui, bukan hanya tidak terlihat, tetapi karena tak gunakan akal, bertanya pada yang ahli, rumuskan kebijakan denga keberpihakan yang tulus pada kepentingan kesehatan publik @jokowi,” imbuhnya.
Dia menegaskan, virus penyebab Covid-19 tidak bisa bergerak, berlari, atau terbang, melainkan hanya menumpang pada percikan yang dikeluarkan dari mulut pembawa virus, ketika batuk, berbicara, berteriak, dan terhirup oleh orang-orang lain.
“Selalu pakai masker, jaga jarak & cuci tangan, hindari kerumunan orang. waspada!”
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun