Bisnis.com, JAKARTA – Perhitungan suara hasil Pilpres Amerika Serikat (AS) tengah berlangsung.
Jumlah pemilih awal yang memecahkan rekor lebih dari 100 juta orang, telah membuat negara itu menjadi perhatian dunia.
Pemungutan suara pertama ditutup di beberapa negara bagian timur pada pukul 19.00 waktu setempat, tetapi pemenangnya baru akan diketahui pada malam hari. Bahkan, mungkin berhari-hari baru diketahui karena banyaknya surat suara yang perlu dihitung melalui pos.
Joe Biden, mantan senator dari Delaware yang maju untuk ketiga kalinya untuk menjadi presiden, memulai Hari Pemilihan dengan kunjungan ke gereja tempat putranya, Beau Biden dan istri serta putri pertamanya dimakamkan.
Dia juga berkunjung ke rumah masa kecilnya di Scranton, Pennsylvania .
"Saya ingin mengembalikan kesopanan dan kehormatan dasar ke Gedung Putih," kata Biden yang mengenakan masker kepada pendukungnya melalui pengeras suara seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Rabu (4/11/2020).
Sedangkan Trump, 74, menolak hasil pemungutan suara awal dan mengatakan Amerika Serikat akan menjadi "negara sosialis" jika Biden menang.
Trump telah meragukan integritas surat suara yang masuk dan mengancam gugatan hukum. Dia mengklaim bahwa satu-satunya cara dia bisa kalah adalah jika hasilnya "dicurangi".
Berdasarkan pantauan Foxnews hingga pukul 09.46 WIB, Joe Biden meraih electoral vote sebanyak 129 suara, sedangkan Donald Trump meraih 100 suara.
Kemudian, berdasarkan popular vote atau jumlah suara pemilih, Trump meraih 50,3 persen sedangkan Joe Biden 48,3 persen.