Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilpres AS 2020, Perjalanan Panjang Joe Biden Menuju Gedung Putih

Sebagai wakil presiden AS ke-47 bersama Presiden Barack Obama pada 2008 dan terpilih kembali pada 2012, Biden kini mencuri perhatian publik.
Calon presiden AS dari Partai Demokrat Joe Biden terlihat menyampaikan pidatonya dalam Konvensi Nasional Partai Demokrat yang disiarkan secara live streaming melalui sebuah laptop di Tiskilwa, Illinois, AS, Kamis (20/8/2020)./Bloomberg-Daniel Acker
Calon presiden AS dari Partai Demokrat Joe Biden terlihat menyampaikan pidatonya dalam Konvensi Nasional Partai Demokrat yang disiarkan secara live streaming melalui sebuah laptop di Tiskilwa, Illinois, AS, Kamis (20/8/2020)./Bloomberg-Daniel Acker

Bisnis.com, JAKARTA - Kalau tak ada aral melintang,  mantan Senator Delaware, Joe Biden  akan segera kembali menduduki Gedung Putih dengan status yang berbeda dari posisi yang pernah dia tempati sebelumnya.

Sebagai wakil presiden AS ke-47 bersama Presiden Barack Obama pada 2008 dan terpilih kembali pada 2012, Biden kini mencuri perhatian publik.

Dia adalah calon presiden dari Partai Demokrat di Pilpres AS 2020 yang kini menguasai hampir semua lembaga survei ketika berhadapan dengan penguasa Gedung Putih saat ini, Presiden Donald Trump.

Berdasarkan pantauan Foxnews hingga pukul 09.46 WIB, Joe Biden meraih electoral vote sebanyak 129 suara, sedangkan Donald Trump meraih 100 suara.

Berdasarkan popular vote atau jumlah suara pemilih, Trump meraih 50,3 persen sedangkan Joe Biden 48,3 persen.

Siapakah Joe Biden?

Menurut berbagai sumber, Joe Biden sempat bekerja sebagai pengacara sebelum beralih ke politik. Dia menjadi senator AS termuda kelima dalam sejarah serta senator terlama di Delaware.

Meski pada kampanye presiden 2008 dia tidak pernah mendapatkan momentum, tetapi calon dari Partai Demokrat Barack Obama memilihnya sebagai pasangannya.

Sukses di periode pertama Biden lanjut untuk melayani warganya pada periode sebagai wakil presiden ke-47 Amerika Serikat.

Pada 2017, di akhir masa pemerintahannya, Obama menghadiahkan Biden Presidential Medal of Freedom. Dua tahun kemudian Biden meluncurkan kampanyenya untuk presiden AS dan merupakan calon presiden dari Partai Demokrat tahun 2020.

Masa Kecil Biden

Jauh sebelum mencapai salah satu jabatan politik tertinggi di negara itu, Biden yang lahir pada 20 November 1942, Biden sudah populer di tempat dia dibesarkan di kota Scranton, wilayah timur laut Pennsylvania.

Ayahnya, Joseph Biden Sr., bekerja sebagai pembersih tungku dan sebagai penjual mobil bekas. Sedangkan ibunya adalah Catherine Eugenia "Jean" Finnegan.

Biden memuji orang tuanya dengan menanamkan ketangguhan, kerja keras, dan ketekunan dalam dirinya. Penganut Katolik itu ingat ayahnya sering berkata: "Champ, ukuran seseorang bukanlah seberapa sering dia dirobohkan, tetapi seberapa cepat dia bangun."

Biden bersekolah di Sekolah Dasar St. Paul di Scranton. Pada tahun 1955, ketika dia berusia 13 tahun, keluarganya pindah ke Mayfield, Delaware. Dia hidup di tengah komunitas kelas menengah yang berkembang pesat yang didukung terutama oleh perusahaan kimia DuPont.

Sebagai seorang anak, Biden memiliki  kelemahan karena gagap. Teman-temannya memanggilnya "Dash" dan "Joe Impedimenta" untuk mengejeknya. Dia akhirnya mengatasi kesulitan bicaranya dengan menghafal bagian-bagian puisi yang panjang dan melafalkannya dengan keras di depan cermin.

Biden bersekolah di St. Helena School sampai dia diterima di Akademi Archmere yang bergengsi. Meskipun dia harus bekerja dengan mencuci jendela sekolah dan menyiangi taman untuk membantu keluarganya membayar biaya sekolah, Biden telah lama bermimpi untuk bersekolah.

Di Archmere, Biden adalah siswa yang tangguh dan, meskipun perawkannya kurus, dia cukup menonjol di tim sepak bola.

"Dia anak kurus," kenang pelatihnya, "tapi dia salah satu penerima umpan terbaik yang saya miliki dalam 16 tahun sebagai pelatih,"  ujarnya.

Senang Sepak Bola

Biden lulus dari Archmere pada tahun 1961 kuliah di Universitas Delaware. Di sana dia belajar sejarah dan ilmu politik selain bermain sepak bola. Dia mengaku bahwa dia menghabiskan dua tahun pertamanya di perguruan tinggi jauh lebih tertarik pada sepak bola, anak perempuan dan pesta daripada dunia akademisi. Akan tetapi, dia juga mengembangkan minat yang tajam dalam politik selama bertahun-tahun karena terinspirasi dari mendiang mantan presiden John F. Kennedy.

Dalam perjalanan liburan musim semi ke Bahama selama tahun pertamanya, Biden bertemu dengan seorang mahasiswa Syracuse University bernama Neilia Hunter. Dengan rayuan  dan pandangan pertama, dia akhirnyya jatuh cinta dan menikah dengan Hunter pasa 1966.

Biden adalah mahasiswa hukum yang biasa-biasa saja. Selama tahun pertamanya di Syracuse, dia gagal dalam kelas karena gagal mengutip dengan benar referensi ke artikel tinjauan hukum. Meskipun dia mengklaim itu adalah kekeliruan yang tidak disengaja, insiden itu menghantuinya di kemudian hari dalam karirnya.

Karier Politik Awal

Setelah lulus dari sekolah hukum pada tahun 1968, Biden pindah ke Wilmington, Delaware, untuk mulai berpraktik di sebuah firma hukum.

Dia juga menjadi anggota aktif dari Partai Demokrat dan pada tahun 1970 dia terpilih menjadi anggota New Castle County Council. Saat menjabat sebagai anggota dewan, pada tahun 1971, Biden memulai firma hukumnya sendiri.

Selain kehidupan profesionalnya yang semakin sibuk, Biden memiliki tiga orang anak: Joseph Biden III (lahir tahun 1969), Hunter Biden (lahir tahun 1970) dan Naomi Biden (lahir tahun 1971).

“Semuanya terjadi lebih cepat dari yang saya harapkan,” kata Biden tentang kehidupannya saat itu.

Pada tahun 1972, Partai Demokrat Delaware mendorong Biden yang berusia 29 tahun untuk mencalonkan diri melawan petahana Republik populer J. Caleb Boggs untuk Senat Amerika Serikat.

Meskipun sedikit yang mengira dia memiliki kesempatan, Biden menjalankan kampanye tanpa lelah yang sebagian besar diselenggarakan oleh anggota keluarga. Kakaknya, Valerie Biden Owens, menjabat sebagai manajer kampanyenya, dan kedua orang tuanya berkampanye setiap hari.

Dia pun kemudian menjadi senator AS termuda kelima yang terpilih dalam sejarah negara mewakili Deleware.

Kini, Apakah Deleware yang  menjadi basis suara pemilihnya saat berkampanye melawan Trump akan mengantarkannya ke Gedung Putih dengan status sebagai Presiden, kita tunggu saja hasil Pilpres AS 2020.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper