Bisnis.com, JAKARTA - Serangan tembakan terjadi di pusat kota Wina, Austria, Senin (2/11/2020) malam waktu setempat.
Menurut keterangan polisi, penembakan terjadi di enam lokasi di pusat kota yang dipenuhi dengan bar. Sinagoga (tempat ibadah orang Yahudi) pusat Wina berada di dekatnya dan segera ditutup saat baku tembak terjadi.
Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer mengatakan sedikitnya dua orang tewas dan lebih dari 12 orang lainnya terluka dalam serangan teroris di pusat kota Wina tersebut. "Saat ini kami asumsikan ada beberapa pelaku," ujarnya seperti dilansir dari Insider, Selasa (3/11/2020).
Nehammer menyebut penembakan itu sebagai serangan teroris yang jelas. "Kami tidak akan pernah membiarkan diri kami diintimidasi oleh terorisme dan akan memerangi serangan ini dengan segala cara," tambahnya.
Mengutip Kementerian Dalam Negeri Australia, seorang petugas polisi termasuk di antara korban. Associated Press juga melaporkan salah satu tersangka tewas.
"Saya senang bahwa polisi kami mampu menetralisir salah satu penyerang, "kata Kanselir Austria Sebastian Kurz.
Sementara itu, 7 dari yang terluka dirawat di rumah sakit dengan luka serius. Polisi mendesak penduduk pusat kota Wina untuk tinggal di rumah saat mereka melakukan penyelidikan. Mereka juga meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan foto atau video keberadaan mereka.
Presiden Komunitas Keagamaan Yahudi di Austria, Oskar Deutsch, menulis di Twitter bahwa jamaah diminta untuk tetap berada di dalam rumah ketika penembakan terjadi dan tidak keluar ke jalan umum.
Rabbi Schlomo Hofmeister mengatakan kepada AP bahwa dia melihat setidaknya satu orang melayangkan tembakan ke orang-orang yang duduk di luar bar di jalan di bawah jendela.
"Mereka menembak sedikitnya 100 peluru di luar gedung kami, "kata Hofmeister.
Penembakan itu terjadi pada malam sebelum Austria melakukan lockdown nasional untuk mencegah penyebaran Covid-19.