Bisnis.com, JAKARTA - Militan ISIS di Afghanistan menyerbu Universitas Kabul yang menjadi tuan rumah pameran buku yang dihadiri oleh Duta Besar Iran sehingga memicu baku tembak selama beberapa jam dan menyebabkan sedikitnya 22 orang tewas dan 22 lainnya luka-luka.
Sebagian besar korban adalah mahasiswa dan ada kekhawatiran jumlah korban tewas bertambah karena sebagian korban berada dalam kondisi kritis. Serangan itu merupakan yang kedua terhadap sebuah institusi pendidikan di Kabul dalam beberapa minggu.
Taliban segera mengeluarkan pernyataan yang menyangkal mereka mengambil bagian dalam serangan itu.
Insiden berdarah itu terjadi ketika pemberontak melanjutkan pembicaraan damai dengan perwakilan pemerintah Kabul yang didukung AS dengan tujuan untuk membantu Amerika Serikat menarik diri dari Afghanistan.
Kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan itu seperti dikutip ArabNews.com, Selasa (3/11/2020).
Saat penyerangan terjadi, mahasiswa dan dosen terlihat mengungsi dari kampus tempat Fakuktas Hukum dan Jurnalistik berada. Sejumlah granat tangan meledak dan tembakan senapan otomatis terdengar dalam insiden itu.
Puluhan pasukan khusus Afghanistan mengepung kampus, menggiring para dosen dan mahasiswa ke tempat yang aman.
Kekacauan mereda saat matahari terbenam di atas ibu kota Afghanistan dan juru bicara Kementerian Dalam Negeri Tariq Arian mengatakan ketiga penyerang yang terlibat dalam serangan itu tewas.
Sehari sebelumnya, sebuah kendaraan menghantam ranjau pinggir jalan di provinsi Helmand selatan Afghanista sehingga menewaskan sedikitnya tujuh warga sipil. Kebanyakan dari mereka wanita dan anak-anak, kata juru bicara gubernur provinsi Omer Zwak.