Bisnis.com, JAKARTA - Korea Selatan pulih lebih kuat dari yang diperkirakan, setelah pertumbuhan ekspor Negeri Gingseng terakselerasi secara cepat untuk membantu menyangga ekonomi dari gelombang musim panas virus Corona yang membebani konsumen.
Bank of Korea melaporkan produk domestik bruto meningkat 1,9 persen pada kuartal ketiga dari kuartal sebelumnya. Lebih tinggi dari perkiraan ekonom sebesar 1,3 persen.
Pertumbuhan ini dipicu oleh Lonjakan ekspor terbesar sejak 1986 yang mendorong Korea Selatan pulih dari kontraksi dua kuartal berturut-turut.
Perekonomian Korea Selatan kembali bangkit dari resesi yang dipicu pandemi dalam posisi yang lebih kuat daripada sebagian besar negara maju.
Kendati demikian pemulihan ini masih rentan terhadap gangguan di AS dan Eropa, di mana epidemi kian memburuk, tetapi ekspor utama negara yakni memori chip memperoleh manfaat dari pergeseran pola masyarakat global yang ditandai dengan work from home dan belajar jarak jauh. Kuatnya ekspor chip juga didukung oleh permintaan dari China.
"Ini menunjukkan ketahanan dari sektor manufaktur," kata Ekonom KB Securities Oh Jae-young.
Baca Juga
"Manufaktur Korea Selatan tetap tidak terluka dari pandemi, dan sekarang negara maju itu sendiri memulai kembali produksi, Korea Selatan mendapatkan dorongan."
Pemulihan ekspor di kuartal ketiga ini memicu peningkatan terbesar dalam investasi sejak 2012, dipimpin oleh pengeluaran untuk mesin dan peralatan transportasi. Dari data Bank of Korea, manufaktur tumbuh 7,6 persen, terbesar sejak 2009.
Belanja konsumen juga cenderung meningkat setelah tergelincir pada kuartal terakhir. Kemunculan kembali virus di akhir musim panas di Korea Selatan yang menyebabkan aturan jarak sosial yang lebih ketat telah berkurang dalam beberapa pekan terakhir dan Presiden Moon Jae-in mengatakan negara itu harus memanfaatkan kesempatan untuk memulai kembali pemulihannya.
Meskipun ada pemulihan pada paruh kedua, analis sektor swasta melihat PDB masih akan menyusut selama setahun penuh untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan Asia akhir 1990-an. Sebagai tanda-tanda pertumbuhan ekonomi di zona hijau, Bank of Korea memutuskan mempertahankan suku bunga utamanya pada rekor terendah bulan ini.