Bisnis.com, JAKARTA – Sedikitnya 24 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam aksi bom bunuh diri di sebuah pusat pendidikan di Kabul, menurut laporan Kementerian Dalam Negeri Afganistan.
Ledakan itu terjadi di luar pusat pendidikan Kawsar-e Denmark di daerah Pul-e-Khoshk, Kabul barat.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Tariq Arian mengatakan penyerang sedang mencoba memasuki pusat pendidikan tersebut, ketika dia dihentikan oleh penjaga keamanan dan meledakkan bahan peledaknya.
Serangan itu menyebabkan sedikitnya 24 orang tewas dan 57 orang luka-luka, menurut kementerian itu. Serangan tersebut terjadi di daerah yang menjadi tempat tinggal banyak komunitas minoritas Syiah seperti dikutip dari Aljazeera.com, Minggu (25/10).
Kelompok bersenjata ISIS telah melancarkan beberapa serangan di Afganistan terhadap komunitas Syiah, yang dianggapnya murtad.
Di daerah yang sama di Kabul, puluhan siswa tewas dalam serangan di pusat pendidikan lain pada 2018. Sedangkan pada Mei, pria bersenjata menyerang bangsal bersalin dan menewaskan 24 orang, termasuk seorang ibu dan bayi.
Baca Juga
Taliban menyangkal bertanggung jawab atas serangan terbaru yang terjadi pada waktu yang sensitif ketika perwakilan kelompok bersenjata dan pemerintah bertemu di Qatar untuk mencari kesepakatan damai.
Kekerasan meningkat baru-baru ini dan Amerika Serikat berencana menarik pasukannya yang tersisa di negara itu.
AS menandatangani kesepakatan damai dengan Taliban pada Februari sekaligus membuka jalan untuk menarik pasukan Amerika Serikat dari konflik tersebut.
Para pejabat AS mengatakan kesepakatan itu juga akan membantu memfokuskan kembali upaya keamanan dalam memerangi ISIS, yang merupakan saingan Taliban di Afghanistan.