Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bom Bunuh Diri di Afganistan, 24 Orang Dilaporkan Tewas

Aksi bom bunuh diri terjadi di luar pusat pendidikan Kawsar-e Denmark di daerah Pul-e-Khoshk, Kabul barat.
Tentara Afganistan dan Tentara NATO memeriksa bangunan yang rusak akibat serangan bom, Kamis (10/11/2016). /Reuters
Tentara Afganistan dan Tentara NATO memeriksa bangunan yang rusak akibat serangan bom, Kamis (10/11/2016). /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Sedikitnya 24 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam aksi bom bunuh diri di sebuah pusat pendidikan di Kabul, menurut laporan Kementerian Dalam Negeri Afganistan.

Ledakan itu terjadi di luar pusat pendidikan Kawsar-e Denmark di daerah Pul-e-Khoshk, Kabul barat.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Tariq Arian mengatakan penyerang sedang mencoba memasuki pusat pendidikan tersebut, ketika dia dihentikan oleh penjaga keamanan dan meledakkan bahan peledaknya.

Serangan itu menyebabkan sedikitnya 24 orang tewas dan 57 orang luka-luka, menurut kementerian itu. Serangan tersebut terjadi di daerah yang menjadi tempat tinggal banyak komunitas minoritas Syiah seperti dikutip dari Aljazeera.com, Minggu (25/10).

Kelompok bersenjata ISIS telah melancarkan beberapa serangan di Afganistan terhadap komunitas Syiah, yang dianggapnya murtad.

Di daerah yang sama di Kabul, puluhan siswa tewas dalam serangan di pusat pendidikan lain pada 2018. Sedangkan pada Mei, pria bersenjata menyerang bangsal bersalin dan menewaskan 24 orang, termasuk seorang ibu dan bayi.

Taliban menyangkal bertanggung jawab atas serangan terbaru yang terjadi pada waktu yang sensitif ketika perwakilan kelompok bersenjata dan pemerintah bertemu di Qatar untuk mencari kesepakatan damai.

Kekerasan meningkat baru-baru ini dan Amerika Serikat berencana menarik pasukannya yang tersisa di negara itu.

AS menandatangani kesepakatan damai dengan Taliban pada Februari sekaligus membuka jalan untuk menarik pasukan Amerika Serikat dari konflik tersebut.

Para pejabat AS mengatakan kesepakatan itu juga akan membantu memfokuskan kembali upaya keamanan dalam memerangi ISIS, yang merupakan saingan Taliban di Afghanistan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Aljazera.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper