Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Donald Trump Bakal Tarik Pasukan AS dari Afganistan Sebelum Natal

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Rabu (07/10) bahwa dia ingin mempercepat segala rencana untuk mengakhiri perang terpanjang di Amerika.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump/Antara-Reuters
Presiden Amerika Serikat Donald Trump/Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKATA – Presiden AS Donald Trump berencana menarik mundur seluruh pasukan AS yang ada di Afganistan sebelum natal 2020 tiba.

Langkah itu, disebutkan sebagai upaya AS dalam mengakhiri perang yang dianggap tak berujung itu.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Rabu (07/10) bahwa dia ingin mempercepat segala rencana untuk mengakhiri perang terpanjang di Amerika.

“Kita harus mengurangi para pejuang kita yang berani, baik pria maupun wanita di Afghanistan sebelum Natal!” Tulis Trump di Twitter seperti dikutip dari scmp.com.

Dalam kesepakatan 29 Februari yang dibuat oleh Qatar dengan Taliban, Amerika Serikat berjanji untuk menarik semua pasukannya pada pertengahan 2021 sebagai imbalan atas janji pemberontak untuk tidak mengizinkan Afghanistan digunakan oleh kelompok ekstremis yang menjadi alasan utama invasi AS 2001 .

Setelah membujuk Amerika Serikat secara intens, pemerintah Afghanistan dan Taliban bulan lalu membuka pembicaraan damai di Doha, meskipun negosiasi menemui jalan buntu.

Janji Trump datang satu bulan sebelum pemilihan AS di mana presiden, saat dia dalam tahap mengejar elektabilitas, tampaknya dia ingin menunjukkan bahwa dia menepati janjinya untuk mengakhiri "perang tanpa akhir".

Hanya beberapa jam sebelum tweet Trump, penasihat keamanan nasional Robert O'Brien mengatakan Amerika Serikat memiliki kurang dari 5.000 tentara di Afghanistan saat ini dan akan turun menjadi 2.500 pada awal tahun depan.

Gedung Putih akan menyelesaikan jadwal yang ditetapkan oleh presiden, menurut seorang pejabat senior administrasi. Setidaknya, tweet Trump memberi tekanan tambahan pada Pentagon untuk menarik pasukan lebih cepat dari yang direncanakan.

Setelah 19 tahun operasi militer AS, sikap Trump mendapat dukungan luas di dalam negeri termasuk dari saingan Demokratnya Joe Biden, yang selama waktunya sebagai wakil presiden telah mendorong untuk membatasi keterlibatan AS di Afghanistan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper