1. Puan Maharani: Pilkada Justru Perkuat Penanganan Covid-19
Sebagian kalangan menolak pelaksnaan pilkada serentak akibat masih tingginya penyebaran wabah Covid-19.
Namun, Ketua DPR Puan Maharani mengatakan pelaksanaan Pilkada serentak lebih penting dilaksanakan justru untuk menguatkan penanganan pandemi Covid-19.
Baca berita lengkapnya di sini.
2. Mahfud: Semua Presiden Berpotensi Dijatuhkan
Selagi tafsir final Pancasila belum ada, maka akan selamanya pemerintahan yang berkuasa akan dituduh melanggar dasar negara dan bisa dijatuhkan.
Demikian dikemukakan Menko Polhukam Mahfud MD dalam acara Indonesia Lawyers Club yang ditayangkan stasiun televisi TV One , Selasa (20/10/2020) malam.
Baca berita lengkapnya di sini.
3. Update Corona 21 Oktober: Kasus Positif Bertambah 4.267, Total 373.109
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat penambahan 4.267 kasus positif pada Rabu (21/10/2020). Dengan demikian secara kumulatif kasus positif menjadi 373.109.
Sebelumnya, Satgas mencatat penambahan kasus positif pada Selasa (20/10/2020) sebanyak 3.602 atau secara kumulatif menjadi 368.842 kasus.
Baca berita lengkapnya di sini.
4. Pakar Hukum UGM Nilai Jokowi Disorientasi Kepemimpinan
Pakar Hukum Tata Negara dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Zainal Arifin Mochtar, berpendapat pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengalami disorientasi pada periode kedua kepemimpinannya.
Disorientasi itu, Menurut Zainal, bakal menurunkan tingkat kepercayaan publik dan juga kepada partai politik pengusung apabila preseden buruk tidak segera dibenahi.
Baca berita lengkapnya di sini.
5. Viral Intel Brimob Dipukuli Polisi Saat Amankan Mahasiswa di Jambi
Polri membenarkan ada anggota intel Brimob yang dipukul oleh anggota Sabhara ketika mengamankan seorang mahasiswa saat demo menolak RUU Cipta Kerja.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Awi Setiyono menjelaskan bahwa peristiwa tersebut hanya salah paham ketika mengamankan seorang mahasiswa di wilayah Jambi.
Baca berita lengkapnya di sini.