Bisnis.com, JAKARTA - Kunjungan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto ke Amerika Serikat menjadi bagian dari upaya penguatan alutsista atau alat utama sistem pertahanan Indonesia.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi I DPR dari fraksi Partai Gerindra Fadli Zon berkaca dari kunjungan kerja Menhan ke Prancis, China, Rusia, dan Turki, sebelum bertolak ke AS.
“Kunjungan-kunjungan itu erat kaitannya dengan diplomasi pertahanan dan rencana penguatan alutsista kita,” cuit Fadli Zon melalui akun Twitter pribadinya @fadlizon, Senin (19/10/2020).
Namun, sambungnya, rencana pembelian sejumlah pesawat tempur dari Rusia, atau kapal laut dari China, ternyata disambut reaktif oleh AS.
Walhasil, Indonesia pun terancam dikenai sanksi CAATSA (Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act) oleh Amerika jika meneruskan niat dan proses pembelian alutsista dari kedua negara tersebut.
“Sebagai negara berdaulat dan menganut politik luar negeri bebas-aktif, kunjungan ke Washington DC ini sangat penting dan diperlukan. Selain untuk menjaga kedekatan yg sama dengan semua negara, terutama dengan negara-negara besar, kunjungan ini juga diperlukan menjaga kepentingan kita dalam peningkatan kapasitas alutsista,” jelas Fadli.