Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polisi Sebut Cai Changpan Gantung Diri, Ini Cerita Warga Sebelumnya

Setiap pembeli yang datang selalu membawa cerita soal Jong Fan. Mereka bilang buron itu di hutan bawa karung, duitnya banyak, dipinggulnya ada pistol dan celurit
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus./Antara
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus./Antara

Bisnis.com, Jakarta - Polda Metro Jaya menyebutkan bahwa Cai Changpan alias Cai Ji Fan yang kabur dari Lapas Tangerang ditemukan tewas gantung diri di Hutan Jasinga, Bogor.

Sebelumnya, Cai Changpan diduga melarikan diri ke hutan di Kawasan Tenjo, Bogor, setelah sempat menemui istrinya.

Kisah pelarian WNA China yang fasih berbahasa Indonesia ini meninggalkan sejumlah cerita dari mulut ke mulut.

Seorang warga Tenjo, pemilik warung makan, Evi (bukan nama sebenarnya) menyebutkan cerita orang tentang Cai Changpan.

Disebutkan bahwa Cai Changpan diduga membawa senjata api dan senjata tajam dalam pelariannya di kawasan hutan Tenjo, Bogor, Jawa Barat.

"Setiap pembeli yang datang selalu membawa cerita soal Jong Fan. Mereka bilang buron itu di hutan bawa karung, duitnya banyak, dipinggulnya ada pistol dan celurit," kata Evi kepada Tempo.

Jong Fan, nama alias Cai Changpan, kabur dari Lapas Kelas 1 Tangerang pada 14 September 2020 itu.

Evi juga mengatakan pernah ada orang yang disuruh membelikan makan dengan diupah Rp 50 ribu. "Sudah banyak yang ceria seperti itu," kata Evi.

Tentang informasi senjata api jenis pistol itu juga sudah sampai ke telinga kepolisian. Kepala Satuan Narkoba Polres Metro Tangerang Ajun Komisaris Besar Pratomo Widodo menyatakan polisi telah menyelidiki informasi tersebut.

"Kami selidiki, infonya yang bersangkutan bawa senpi rakitan tapi itu dalam lidik (-penyelidikan)," kata Pratomo dihubungi terpisah.

Cai Changpan kabur pada Senin dini hari 14 September 2020. Selang 4,5 jam kemudian Cai sudah sampai di Tenjo. Dia menumpang ojek minta diantar ke rumah istri keduanya di Desa Cilaku.

Kepada tukang ojek, Cai memberi ongkos Rp42 ribu dan terakhir diturunkan di Desa Babakan Rajeg, pinggir hutan. Sejak itu Cai berada dalam hutan dan disebut warga keberadaannya timbul tenggelam.

Tim Kepolisian RI menerjunkan sedikitnya 60 personel terdiri atas Satuan Narkoba, Satuan Reserse Kriminal Polrestro Tangerang dan Brimob Polda Metro Jaya.

Mereka disebar di 12 desa dengan posko pemantauan sebanyak 27 titik. Polisi berjibaku dengan empat anjing pelacak memburu Cai Changpan sejak 22 September 2020.

Sedangkan sebanyak 25 petugas Lapas Kelas 1 Tangerang yang turut mencari Cai sudah ditarik mundur dari lokasi pinggir Hutan Tenjo.

"Kami terus bergerak, doa dari masyarakat kami harapkan," kata Pratomo.

Rupanya, kisah pelarian Cai Changpan berujung sia-sia. Polisi menemukan tubuhnya tergantung tak bernyawa di sebuah pabrik pembakaran ban di Hutan Jasinga, Bogor.

Setelah berusaha menggangsir tanah di sel tahanannya dan berhasil melarikan diri, napi warga China itu mengakhiri pelariannya di hutan tersebut.

Pihak Kepolisian menyebutkan Cai Changpan ditemukan sudah tak bernyawa di sebuah pabrik pembakaran ban.

Seperti ditulis tempo.co, tidak disebutkan buronan ini tergantung di benda apa, juga ketinggian tempat Cai Changpan ditemukan gantung diri.

"Kami temukan meninggal dunia gantung diri. Saat ini lagi kami ke bawa RS Polri Kramatjati untuk diautopsi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus saat dikonfirmasi Tempo, Sabtu, 17 Oktober 2020. 

Yusri menjelaskan Cai Changpan ditemukan polisi di sebuah pabrik pembakaran ban di dalam Hutan Jasinga.

Informasi keberadaan Cai Changpan pertama kali didapatkan polisi dari satpam pabrik. "Info dari satpam, dia sering bermalam di situ, enggak setiap hari," kata dia. 

Cai Changpan sebelumnya melarikan diri dari Lapas Kelas 1 Tangerang pada Senin, 14 September 2020 dini hari pukul 02.30.

Ia kabur melalui sebuah lubang yang digalinya menggunakan sekop kecil, obeng, dan pahat selama delapan bulan.

Lubang sepanjang 30 meter dengan kedalaman 2 meter itu tembus ke gorong-gorong luar Lapas. 

Polisi menduga Cai mendapatkan peralatan itu dari lokasi proyek pembuatan dapur di dalam Lapas.

Petugas jaga baru mengetahui tahanannya kabur 11 jam setelah kejadian.

Belakangan, polisi menetapkan dua petugas Lapas berinisial S dan S sebagai tersangka yang membantu pelarian Cai Changpan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper