Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mantan Menhan Meksiko Ditangkap di Bandara AS Diduga Terlibat Kasus Narkoba dan Korupsi

Salvador menjadi pejabat tinggi militer pertama yang ditahan di AS sehubungan dengan terkait narkoba dan korupsi.
Salvador Cienfuegos./Istimewa
Salvador Cienfuegos./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Menteri Pertahanan Meksiko, Salvador Cienfuegos, ditangkap di Amerrika Serikat (AS) Kamis (15/10/2020), malam setelah tiba di Bandara Internasional Los Angeles bersama keluarganya, menurut Pemerintah Meksiko.

Salvador menjadi pejabat tinggi militer pertama yang ditahan di AS sehubungan dengan terkait narkoba dan korupsi.

Menteri Pertahanan dari 2012 hingga 2018 itu ditangkap oleh pejabat atas permintaan Badan Pemberantasan Narkoba AS (DEA) dan akan menghadapi dakwaan narkoba dan pencucian uang di Amerika Serikat, menurut seorang pejabat penegak hukum federal di New York seperti dikutip NYTimes.com, Jumat (16/10/2020).

Penangkapan itu tidak hanya menyoroti bagaimana perjuangan AS melawan kejahatan terorganisir, tapi juga menggarisbawahi kekuatan korupsi yang menyentuh tingkat tertinggi Pemerintah Meksiko.

Menteri Luar Negeri Meksiko, Marcelo Ebrard, mengatakan Konsul di Los Angeles akan memberi tahu dirinya tentang dakwaan dalam beberapa jam ke depan. Dia  akan menawarkan bantuan konsuler yang menjadi hak Salvador.

Majalah investigasi Meksiko Proceso, mengutip sumber anonim di Departemen Kehakiman AS, melaporkan bahwa penangkapan itu adalah hasil dari penyelidikan jangka panjang terhadap korupsi yang melibatkan pengedar narkoba.

Hingga kini, belum ada konfirmasi dari pihak berwenang AS. Jaksa Meksiko tidak segera menanggapi permintaan informasi tentang alasan penangkapan Salvador.

Selama masa kepresidenan Pena Nieto, sejumlah aparat menghadapi tuduhan kelompok hak asasi manusia terkait kasus 43 mahasiswa yang hilang pada 2014. Kasus itu sempat menggegerkan publik.

Lebih dari 296 ribu orang telah dibunuh sejak pemerintah melakukan perang melawan kartel narkoba pada 2006. Menurut pihak berwenang, sebagian besar pembunuhan terkait dengan kekerasan geng.

Sementara, Salvador aat itu mengeluh tentang pasukannya yang harus mengambil bagian dalam perang negara melawan perdagangan narkoba. Menurut dia, militer tidak cocok untuk pekerjaan itu.

"Kami tidak meminta untuk berada di sini. Kami tidak menyukainya. Kami tidak belajar bagaimana mengejar penjahat," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper