Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebutkan bahwa donor mata masih menjadi kegiatan yang jarang dilakukan di Tanah Air. Bahkan satu kornea mata diperebutkan hingga 70 orang penerima donor dalam negeri.
Saat peringatan 105 Tahun Perhimpunan Perawatan Penderita Penyakit Mata Undaan (P4MU) dan Launching Cornea Donation Centre (CDC) Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya, Wapres menyebut bahwa diperlukan sosialisasi masif menggalakan donor kornea mata.
"Oleh sebab itu, sosialisasi yang baik ini diharapkan dapat membuka mata hati calon pendonor kornea dan memenuhi kebutuhan donor kornea," katanya, Kamis (15/10/2020).
Wapres menjelaskan bahwa satu donor kornea bisa bermanfaat untuk 5 orang yang sangat membutuhkan. Semakin banyak orang tergerak melakukan donor kornea akan semakin masif terjadi estafet penerima karena tertolong dari kebutaan.
Kerusakan kornea mata lanjutnya merupakan kondisi yang dapat menyebabkan kebutaan pada seseorang.
Bahkan hasil Survei Kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) 2014–2016 oleh Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dan Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan, diketahui angka kebutaan di 15 wilayah di Indonesia mencapai 3% dan sekitar 4,5 persennya disebabkan karena kerusakan kornea mata.
Baca Juga
“Kerusakan kornea ini dapat disembuhkan sepenuhnya melalui donor mata. Namun angka donor mata di Indonesia masih sangat minim. Saya mengharapkan CDC RSMU [Cornea Donation Centre Rumah Sakit Mata Undaan] dapat terus bergerak mensosialisasikan donor kornea mata untuk membantu orang buta di Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Wapres Ma'ruf meminta CDC RSMU terus meningkatkan kualitasnya dalam memberikan layanan kepada pasien serta turut menjalankan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dalam setiap aktivitas yang dilakukan.
“Saya mengharapkan CDC RSMU yang merupakan satu-satunya rumah sakit warisan zaman Belanda di Surabaya terus berkembang dan tetap menjadi pionir dalam layanan operasi dengan teknologi mutakhir. Terus mengembangkan diri dengan melengkapi sarana prasarana, meningkatkan kualitas dan keahlian para dokternya serta yang utama adalah meningkatkan pelayanan kepada pasien secara paripurna,” terangnya.