Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Infeksi Corona Melambung, Eropa Pertimbangkan Pembatasan Baru

Eropa kembali menjadi titik panas pandemi global setelah negara-negara seperti Spanyol dan Ukraina mencatat peningkatan rekor dalam beberapa hari terakhir. Para pemimpin tengah merancang pembatasan untuk memperlambat penyebaran sambil menimbang dampak ekonomi.
Seseorang mengenakan masker untuk melindungi diri dari penyebaran virus corona, membawa bahan makanan berjalan di luar gedung Berlaymont, yang di dalamnya terdapat kantor Komisi Eropa, di Brussels, Belgia, pada 26 Maret 2020./Bloomberg- Olivier Matthys
Seseorang mengenakan masker untuk melindungi diri dari penyebaran virus corona, membawa bahan makanan berjalan di luar gedung Berlaymont, yang di dalamnya terdapat kantor Komisi Eropa, di Brussels, Belgia, pada 26 Maret 2020./Bloomberg- Olivier Matthys

Bisnis.com, JAKARTA - Negara-negara Eropa sedang mempersiapkan langkah-langkah pembatasan baru untuk menahan lonjakan kasus yang memuncak ke titik kritis. Meski demikian, pembatasan dikhawatirkan memukul ekonomi kawasan yang sudah rapuh.

Dilansir Bloomberg, Senin (12/20/2020), Benua Biru kembali menjadi titik panas pandemi global setelah negara-negara seperti Spanyol dan Ukraina mencatat peningkatan rekor dalam beberapa hari terakhir. Pihak berwenang sedang merancang pembatasan untuk memperlambat penyebaran sambil menimbang dampak ekonomi dan kekhawatiran publik.

Kanselir Jerman Angela Merkel memimpin pertemuan tingkat kabinet hari ini yang membahas aturan baru mulai dari pengujian di panti jompo hingga isolasi wisatawan dari area yang berisiko.

Pada Jumat pekan lalu dia memperingatkan bahwa negara tersebut tengah berada momen penting yang akan menentukan apakah dapat mengendalikan pandemi atau tidak.

Seperti negara lain, Jerman berfokus pada pembatasan lokal daripada penguncian nasional. Merkel bertemu dengan walikota 11 kota terbesar di Jerman minggu lalu dan menyetujui ambang batas umum yang akan memicu pembatasan yang lebih ketat. Dia akan membahas langkah selanjutnya dengan para pemimpin negara bagian pada Rabu.

Para pemimpin di negara lain mendesak warga yang lelah dengan pandemi untuk mematuhi aturan. Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengimbau warga untuk mematuhi protokol kesehatan untuk menghindari penguncian umum lainnya.

Prancis menambahkan Toulouse dan Montpellier ke daftar kota yang ditempatkan dengan kewaspadaan maksimum. Itu berarti bar, kasino, dan pameran akan ditutup, sementara restoran, bioskop, dan museum harus mematuhi aturan kesehatan yang lebih ketat. Infeksi di negara itu melonjak hampir 27.000 pada Sabtu.

Sementara itu di Italia, Perdana Menteri Giuseppe Conte akan mengumumkan aturan baru yang mewajibkan bar dan restoran tutup mulai tengah malam ini. Warga dilarang berkumpul mulai pukul 9 malam sampai 6 pagi.

Di Republik Ceko, negara Eropa dengan wabah terburuk per kapita, pemerintah berencana untuk menyetujui aturan jarak yang lebih ketat. Langkah-langkah yang dipertimbangkan termasuk pembatasan lebih lanjut pada pertemuan di luar ruangan.

Menteri Keuangan Alena Schillerova mengatakan langkah-langkah itu akan menjadi versi perbaikan dari rezim karantina yang dimulai Maret lalu, tetapi bukan lockdown.

Sedangkan di Inggris Raya, Perdana Menteri Boris Johnson akan mengumumkan sistem tingkat siaga baru yang akan membuat jutaan orang Inggris tunduk pada pembatasan yang lebih ketat dalam kehidupan sehari-hari. Wakil Kepala Petugas Medis Jonathan Van Tam pada Sabtu memperingatkan situasi yang mirip dengan sebelum penguncian nasional yang dimulai pada Maret.

Adapun, Polandia sedang mempertimbangkan apakah akan memberlakukan keadaan darurat jika kasus mulai membebani sistem perawatan kesehatan. Langkah tersebut akan memungkinkan pihak berwenang mengalokasikan tenaga kesehatan di rumah sakit yang paling membutuhkan.

Jumlah respirator yang digunakan di negara itu melonjak lebih dari 80 persen dalam seminggu terakhir.

Di Portugal, penyebaran virus untuk pertama kalinya mencapai lingkaran dalam pemerintah, setelah Menteri Sains Manuel Heitor dinyatakan positif. Perdana Menteri Antonio Costa dan anggota pemerintah lainnya yang dites tadi malam dan mendapatkan hasil negatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper