Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Hanya Indonesia, Perbankan Singapura juga Perpanjang Keringanan Kredit

Perpanjangan kebijakan restrukturisasi kredit tersebut bertujuan untuk mendukung para debitur yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19).
Tampak depan Gedung Monetary Authority of Singapore/ Bloomberg-Ore Huiying
Tampak depan Gedung Monetary Authority of Singapore/ Bloomberg-Ore Huiying

Bisnis.com, JAKARTA - Perbankan Singapura akan memperpanjangan kebijakan restrukturisasi kredit bagi debitur individu maupun usaha kecil menengah hingga tahun depan.

Perpanjangan kebijakan tersebut bertujuan untuk mendukung para debitur yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19).

Dilansir Bloomberg, Senin (5/10/2020) Otoritas Moneter Singapura menyatakan keringanan kredit ini awalnya berakhir pada 31 Desember 2020 dan akan diperpanjang hingga 2021.

Perpanjangan ini akan dilakukan secara bertahap dengan tujuan agar sektor-sektor yang paling membutuhkan dukungan, seperti industri penerbangan dan pariwisata, dapat menunda 80 persen pembayaran pokok mereka hingga 30 Juni tahun depan.

Debitur kredit perumahan yang kesulitan membayar cicilan karena penghasilannya terdampak pandemi bisa mengajukan penurunan cicilan sebesar 60 persen dari yang harus dibayarkan setiap bulan. Keringanan ini untuk periode selama 9 bulan.

Sementara, bagi peminjam yang kesulitan membayar fasilitas kredit tanpa jaminan dapat mengajukan permohonan pembayaran kembali pada tingkat yang lebih rendah, kata otoritas.

Ekonomi Singapura, sama seperti negara lainnya di dunia, sedang menghadapi kondisi yang diperkirakan menjadi rekor resesi akibat pandemi. Otoritas Moneter Singapura pun mengambil langkah mitigasi 'cliff effect ' pada konsumer dan sektor usaha saat keringanan kredit berakhir.

Pemerintah Singapura telah berencana mengalokasikan dana senilai 100 miliar dolar Singapura atau US$73 miliar untuk bantuan mengatasi pandemi.

"Kami ingin melanjutkan program keringanan kredit bagi nasabah yang menghadapi tantangan arus kas dengan mendorong mereka sambil mendorong debitur untuk melanjutkan pembayaran pinjaman semampu mereka, sehingga tidak menumpuk banyak uang," kata Direktur Pelaksana Otoritas Moneter Singapura Ravi Menon.

Pada Agustus 2020, lebih dari 11,5 miliar dolar Singapura disalurkan ke sektor UKM dan sekitar 29 miliar dolar Singapura disalurkan ke kredit perumahan. Nilai tersebut berkisar 6 persen dari outstanding kredit perbankan Singapura sebesar 677,9 miliar dolar Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper