Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bantu Pelaku Usaha, India Akan Subsidi Bunga Kredit Debitur Kecil

Menurut pernyataan tertulis yang diajukan oleh Kementerian Keuangan di Mahkamah Agung pada hari Jumat, pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi akan membayar bunga atas bunga pinjaman sebanyak 20 juta rupee (US$ 273.000) selama moratorium resmi Reserve Bank of India yang berakhir pada 31 Agustus.
Properti di Noida, Uttar Pradesh, India./Bloomberg/Anindito Mukherjee
Properti di Noida, Uttar Pradesh, India./Bloomberg/Anindito Mukherjee

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah India menyatakan akan mensubsidi biaya bunga untuk debitur kecil yang sebelumnya telah memanfaatkan stimulus libur bayar cicilan selama enam bulan. Subsidi itu dilakukan untuk membantu pelaku usaha bertahan hidup ketika pandemi menghancurkan arus kas.

Hal itu termuat dalam dokumen pengadilan yang dilansir oleh Bloomberg, Sabtu (3/10/2020).

Menurut pernyataan tertulis yang diajukan oleh Kementerian Keuangan di Mahkamah Agung pada hari Jumat, pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi akan membayar bunga atas bunga pinjaman sebanyak 20 juta rupee (US$ 273.000) selama moratorium resmi Reserve Bank of India yang berakhir pada 31 Agustus. Namun ketika dimintai konfirmasi, seorang juru bicara kementerian menolak berkomentar.

Adapun, perbankan dan perusahaan pembiayaan perumahan telah membebankan biaya kepada debitur, baik pokok maupun bunga kredit. 

Dengan janji terbaru, Modi berusaha memberikan bantuan kepada debitur kecil setelah dia tiba-tiba memberlakukan lockdown yang membuat aktivitas bisnis terhenti. Hal itu mengakibatkan ekonomi terbesar ketiga di Asia berkontraksi 24% pada kuartal yang berakhir Juni.

Gubernur bank sentral Shaktikanta Das, yang telah memompa miliaran untuk mendukung bank dan pemberi pinjaman, menunjukkan kekhawatirannya terkait kesehatan sistem perbankan negara yang kian rapuh sebagai akibat dari pandemi dan penundaan pembayaran cicilan.

Menurut pernyataan tertulis pemerintah, benk harus melepaskan 6 triliun rupee jika bunga atas semua pinjaman dibebaskan. Angka itu akan menghanguskan sebagian besar kekayaan bersih pemberi pinjaman dan dapat menimbulkan pertanyaan tentang kelangsungan hidup mereka. 

Bank-bank di India yang sudah dilemahkan oleh krisis pinjaman bayangan yang telah berlangsung selama dua tahun, kini mencari lebih banyak panduan dari regulator tentang cara memerangi salah satu rasio kredit bermasalah yang kini sudah di level terburuk di dunia.

Menurut pengajuan pengadilan, rencana yang diusulkan akan menguntungkan debitur kecil dan akan mencakup mereka yang telah menyelesaikan iuran mereka, untuk berbagai pinjaman yang dibuat antara Maret dan Agustus Bunga majemuk akan dihapuskan untuk pinjaman yang diambil untuk tujuan termasuk pendidikan, perumahan dan iuran kartu kredit. 

Dalam pernyataan tertulisnya, pemerintah juga mengatakan akan berkonsultasi dengan regulator pasar India, Dewan Bursa Efek India, mengenai apakah perusahaan dapat diberikan keringanan penurunan peringkat kredit untuk periode moratorium.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Ropesta Sitorus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper