Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jack Ma Ramal Negara Berkembang dan Bisnis Kecil Jadi Pemimpin di Masa Depan

Oleh karena itu, Jack Ma mengingatkan agar perusahaan China untuk bergerak cepat meningkatkan bisnisnya dengan teknologi digital.
Jack Ma, pendiri e-commerce raksasa dari China, Alibaba, tertawa saat acara di Universitas Tel Aviv, Israel, 3 Mei 2018./Reuters
Jack Ma, pendiri e-commerce raksasa dari China, Alibaba, tertawa saat acara di Universitas Tel Aviv, Israel, 3 Mei 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Dalam pertemuan dengan pebisnis, pendiri Alibaba Jack Ma mengingatkan agar pengusaha China untuk bersiap diri menghadapi digitalisasi dan globalisasi dunia.

Selain itu, dia berharap agar para pengusaha dan wirausahawan untuk melihat lebih jauh dari sekedar kesulitan jangka pendek.

Dalam China Green Companies Summit yang diadakan China Entrepreneur Club, Selasa (29/9/2020), dia juga mengungkapkan kemungkinan adanya pergeseran kepemimpinan dalam globalisasi.

"Globalisasi dipimpin oleh negara maju dan perusahaan besar di masa lalu, tetapi globalisasi ke depan akan dipimpin oleh negara berkembang dan bisnis kecil," ujar Jack Ma, dikutip dari South China Morning Post.

Jack Ma, yang mengundurkan diri sebagai pemimpin raksasa e-commerce Alibaba setahun lalu, mengatakan bisnis China harus memperhatikan permintaan 1,4 miliar dari konsumen dalam negeri, terutama yang berada di kota-kota yang relatif lebih kecil.

Menurut pria yang berusia 56 tahun, Amerika Serikat hanya memiliki 12 kota dengan populasi di atas satu juta pada tahun 2014. Sementara itu, China memiliki 167, dan kota-kota di Tiongkok ini memiliki potensi bisnis yang besar.

"Karena 300 juta konsumen Amerika telah mendorong putaran terakhir globalisasi, putaran baru akan didorong oleh 1,4 miliar konsumen China," tegasnya.

China ke depannya tidak hanya menjadi produsen semata, tetapi akan lebih menjadi konsumen.

"China akan mengubahnya dari negara jual, jual, dan lebih banyak jual menjadi negara beli, beli, dan lebih banyak beli.”

Menurutnya, China di masa lalu hanya berkutat tentang orang, mesin, dan uang. China di masa depan akan mengutamakan informasi, layanan dan pengakuan nilai.

Di sisi lain, Jack Ma menjelaskan bahwa pebisnis China juga harus mengejar bisnis di luar negeri sambil tetap rendah hati dalam prosesnya.

“Apa yang ingin kami menangkan saat keluar bukan hanya untung, tetapi juga rasa hormat; apa yang ingin kami tunjukkan bahwa China bukanlah negara yang kuat, tetapi negara yang baik dan indah, dan kami tidak mengekspor kapasitas yang berlebihan tetapi menciptakan nilai baru dan berbeda."

Dalam pidatonya di akhir 2019, Jack Ma juga memperingatkan pengusaha Tiongkok bahwa 2019 akan sangat sulit tetapi kesulitan baru saja dimulai.

Pesaing paling berbahaya untuk bisnis yang sudah mapan bukanlah mereka yang telah Anda hadapi dalam satu atau dua dekade terakhir, tetapi mereka yang belum pernah Anda dengar," tegasnya.

Oleh karena itu, Jack Ma mendesak perusahaan China untuk bergerak cepat meningkatkan bisnisnya dengan teknologi digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper