Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenag: 1.489 Santri di 27 Pesantren Terpapar Covid-19

Kemenag mencatat hingga saat ini ada 27 pesantren di Indonesia yang memiliki kasus konfirmasi positif Covid-19.
Santri Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2, Ponorogo, Provinsi Jawa Timur yang positif terpapar Covid-19 melakukan aktivitas senam pagi di area taman Rumah Sakit Lapangan Indrapura Surabaya, Selasa (14/7/2020)./Antara
Santri Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2, Ponorogo, Provinsi Jawa Timur yang positif terpapar Covid-19 melakukan aktivitas senam pagi di area taman Rumah Sakit Lapangan Indrapura Surabaya, Selasa (14/7/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan hingga saat ini tercatat sudah ada 27 pesantren di Indonesia yang memiliki kasus konfirmasi positif Covid-19.

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan, berdasarkan data terbaru Kemenag, 27 pesantren yang memiliki kasus positif Covid-19 itu tersebar di 10 Provinsi.

Adapun, santri yang terkonfirmasi positif Covid-19 jumlahnya telah mencapai 1.489 orang. 

'Dari total tersebut, 969 santri sembuh, 519 dalam perawatan dan satu kasus meninggal dunia," kata Wamen seperti dikutip dalam keterangan yang dirilis pada situs resmi Kemenag, Rabu (30/9/2020).

Kemenag pun mengusulkan pembentukan tim gugus tugas atau task force dan tim bersama dalam penanganan klaster Covid-19 di lingkungan pesantren.

Rekomendasi tersebut disampaikan Wamenag saat mengikuti rapat koordinasi via video conference yang dipimpin Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dengan agenda membahas penanganan klaster Covid-19 di lingkungan pondok pesantren.

Wamenag mengungkapkan, pembentukan task force dengan pelibatan kiai diharapkan dapat menjadi langkah strategis untuk menjaga 29.000 pondok pesantren di Indonesia dari ancaman Covid-19.

"Task force ini nantinya bisa terkoordinasi dalam melakukan langkah-langkah yang terukur dan lebih dari itu adalah melibatkan kiai. Ini sangat penting agar kultur pondok pesantren yang tidak bisa dilakukan lewat pendekatan lain namun dapat dilakukan dengan pendekatan kiai," ujarnya.

Lebih lanjut, dia menyatakan pendekatan dengan melibatkan kiai dan tokoh agama sangat penting, karena penanganan yang dilakukan juga harus hati-hati agar tidak menimbulkan kehebohan di lingkungan pondok pesantren.

Turut hadir mengikuti rapat koordinasi tersebut ialah Gubernur Jawa Timur, Gubernur Jawa Tengah, RMI NU, Satgas Covid-19, para kapolda dan instansi terkait lainnya.

Menanggapi rekomendasi yang disampaikan Kemenag, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan akan melanjutkan rapat koordinasi penanganan klaster covid-19 di lingkungan pondok pesantren dalam waktu dekat, dengan melibatkan para tokoh agama dan kiai sepuh yang berpengaruh.

"Hasil dari rapat nantinya akan kita sampaikan ke Wapres KH. Ma'ruf Amin dan pada rapat berikutnya akan langsung dipimpin oleh Wapres untuk menentukan kebijakan," kata Menko Luhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper