Bisnis.com, RIYADH - Pemerintah Arab Saudi mengumumkan telah menangkap 10 orang diduga jaringan teroris serta menyita senjata dan bahan peledak pada September ini.
Disebutkan bahwa di antara anggota jaringan teroris tersebut ada yang dibina oleh Pengawal Revolusi Iran.
Juru bicara pimpinan badan keamanan negara Arab Saudi melalui pernyataan di media pemerintah mengatakan bahwa tiga dari 10 yang ditangkap mendapat pelatihan di Iran. Sisanya "terkait dengan sel tersebut melalui berbagai peran."
Para anggota "mendapat latihan militer dan lapangan, seperti cara membuat bahan peledak, di situs milik Pengawal Revolusi Iran" selama beberapa pekan pada akhir 2017, kata Jubir Kerjaan Arab Saudi.
Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa senjata dan bahan peledak disita dari dua tempat berbeda, yakni di rumah dan di kebun, di Arab Saudi. Negara Teluk Arab tersebut merupakan pengekspor minyak terbesar dunia sekaligus sekutu utama Amerika Serikat.
Arab Saudi, yang mayoritas berpenduduk Muslim Sunni, dan Iran, mayoritas Syiah, terlibat dalam sejumlah perang proksi di kawasan, termasuk di Yaman.
Riyadh menuding Iran atas serangan rudal dan drone di fasilitas minyak kerajaan tersebut tahun lalu, namun tuduhan itu ditepis oleh Teheran.