Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian Luhut Klaim Kasus Corona di 8 Provinsi Turun, Ini Faktanya

Jika dibandingkan dengan data Satgas Covid-19, per 29 September 2020 penurunan jumlah kasus harian positif Covid-19 hanya terjadi di sejumlah provinsi.
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan diperiksa suhu tubuhnya sebelum rapat dengan Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020). Pemeriksaankondisi suhu tubuh bagi tamu maupun pejabat tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di lingkungan Istana Kepresidenan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan diperiksa suhu tubuhnya sebelum rapat dengan Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020). Pemeriksaankondisi suhu tubuh bagi tamu maupun pejabat tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di lingkungan Istana Kepresidenan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Selama dua minggu atau pada periode 15-29 September 2020 hingga, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan ditugaskan secara khusus oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menangani pandemi Covid-19 di sembilan provinsi.

Dia mengklaim jumlah penambahan kasus positif di delapan provinsi di bawah pengawasannya yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Bali, mengalami penurunan.

Adapun, satu daerah lain yang masuk dalam tugas yang diembankan oleh Presiden Jokowi adalah Papua.

"Khusus Jawa Barat, secara rata-rata wilayah Bogor, Bekasi dan Depok berkontribusi terhadap lebih dari 60 persen total peningkatan kasus di Jawa Barat dalam dua minggu terakhir. Oleh karena itu penanganan kasus di Jabodetabek akan dilakukan secara terintegrasi," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (29/9/2020).

Jika dibandingkan dengan data Satuan Penananganan Covid-19, per 29 September 2020 penurunan penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 hanya terjadi di lima provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, dan Papua.

TanggalJawa BaratJawa TimurKalimantan SelatanSumatera UtaraPapua
15/09/203563787724965
16/09/2029937211126126
17/09/203553273611773
18/09/203474852512558
19/09/204593797697203
20/09/20423336879550
21/09/206923688210029
22/09/20603341859873
23/09/205153388287139
24/09/208053436396266
25/09/207342933394110
26/09/20392279409877
27/09/204372207797113
28/09/20493284408546
29/09/2031627652880
Total7226501986616521428

Sementara itu,  DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bali, dan Sulawesi Selatan pada periode yang sama mencatatkan peningkatan penambahan kasus positif harian.

TanggalDKI JakartaJawa TengahSulawesi SelatanBali
15/09/20107619810568
16/09/20129433915649
17/09/20111329212063
18/09/20125819817650
19/09/2098827117785
20/09/201138302174121
21/09/20135223844139
22/09/201236228132108
23/09/201135258124132
24/09/201044434163119
25/09/201171331174144
26/09/20132236416363
27/09/20121725816180
28/09/2089830481107
29/09/201238275147106
Total17480429020971434

Terpisah, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat pasien Covid-19 kembali naik dua digit selama sepekan terakhir, hingga 27 September 2020. Padahal, sebelumnya kasus mingguan telah melandai atau hanya mengalami kenaikan sebanyak satu digit.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa sepanjang 21-27 September 2020, kasus positif naik 16,4 persen dibandingkan satu pekan sebelumnya. Ada 5 provinsi menjadi kontributor utama, satu di antaranya DKI Jakarta yang telah menerapkan PSBB kembali sejak 14 September 2020.

Wiku mengatakan bahwa Jakarta pada periode 14-20 September 2020, tidak masuk dalam daftar 5 provinsi dengan penambahan kasus positif tertinggi dalam satu pekan. Selain Jakarta, Kalimantan Timur, Sumatra Barat, dan Jawa Tengah juga mengalami hal serupa.

“Artinya 4 daerah ini mengalami kenaikan kasus cukup signifikan. Ini perlu menjadi perhatian bersama,” kata Wiku dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (29/9/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper