Bisnis.com, GAZA - Untuk kedua kalinya otoritas Mesir membuka penyeberangan Rafah sejak virus corona mewabah pada Maret.
Otoritas Mesir pada Minggu membuka penyeberangan Rafah dengan Jalur Gaza di kedua arah, menurut Kementerian Dalam Negeri Palestina.
Kementerian yang dijalankan oleh Hamas itu menyebutkan terminal perbatasan akan tetap dibuka selama tiga hari.
Pembukaan jalur penyeberangan tersebut dimaksudkan untuk memungkinkan para pelancong Palestina meninggalkan Gaza.
Hal itu juga memungkinkan warga Palestina yang terlantar di Mesir untuk pulang ke wilayahnya.
Menurut otoritas kesehatan Palestina, para pelancong yang tiba di Gaza akan menjalani karantina wajib selama 21 hari.
Sejak Maret Jalur Gaza melaporkan 2.791 kasus virus Corona termasuk 21 korban meninggal.
Dikutip dari Wikipedia, Rafah adalah kota di Palestina yang terletak di Jalur Gaza, di perbatasan dengan Mesir.
Kota ini disebut "Robihwa" oleh orang Mesir kuno, "Rafihu" oleh orang Assyria, "Raphia" oleh orang Yunani dan Romawi, "Raphiah" oleh orang Israel.
Pada 2006, kota ini memiliki populasi sebesar 155.000, dengan wali kotanya Sa’ad Zoarub.