Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah menegaskan pengembangan desa wisata harus didukung oleh koneksi digital. Desa wisata juga harus didukung oleh kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang memadai.
Budi Arie Setiadi, Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi mengatakan tanpa konektivitas digital maka keindahan sebuah desa wisata bisa jadi tak berarti apa-apa.
“Maka desa wisata harus bersanding dengan desa digital, terutama dalam mewujudkan ekosistem digital dalam konsep desa wisata,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (24/9/2020).
Budi menambahkan pengembangan pariwisata berkelanjutan di desa juga harus disesuaikan dengan kemampuan SDM di desa itu sendiri. Pasalnya, arah pembangunan sebuah perdesaan seharusnya ditentukan oleh warga desa itu sendiri.
Menurutnya, SDM memainkan peran sangat penting dalam pengembangan desa wisata. Masyarakat harus menjadi subjek pembangunan di desa.
"Karena prinsip pembangunan desa adalah harusnya menjadikan warga desa sebagai subjek pembangunan. Dalam artian warga desa lah yang menjadi subjek utama pengembangan desa wisata tersebut,” paparnya.
Baca Juga
Untuk itu, katanya, pengembangan desa wisata juga harus melibatkan para generasi muda. Menurutnya, semangat kerja keras dan inovatif dari pemuda-pemuda desa cenderung dapat menghasilkan karya luar biasa.
“Saya melihat semua desa wisata yang bagus, yang maju, saya lihat yang menggerakkan itu anak muda,” katanya.
Budi menegaskan desa-desa di Indonesia memiliki potensi besar di bidang pariwisata. Selain keindahan alam, menurutnya, adat dan budaya di perdesaan yang bervariasi memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
“Dari 74.953 desa, cukup banyak desa yang memiliki potensi wisata. Banyak sekali pantai yang indah, gunung, dan budaya yang dimiliki desa. 74.953 desa ini memiliki karakter budaya dan ekosistem yang berbeda-beda di masyarakat,” ujarnya.