Bisnis.com, JAKARTA - Riuh rendah suara ratusan prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) 133/Yudha Sakti dari Kodam I/Bukit Barisan terdengar di Pelabuhan Dwikora Pontianak. Aneka tas, kardus serta plastik dibawa oleh para prajurit bersandang ransel hijau.
Sejumlah prajurit Yonif 133/Yudha Sakti menaiki tangga KRI Teluk Hading 538 di Pelabuhan Dwikora Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (20/9/2020).ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
Wajah gembira terlihat di wajah mereka saat menaiki tangga KRI Teluk Hading 538 yang akan mengantarkan mereka kembali ke daerah asal setelah melaksanakan tugas sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) di perbatasan RI-Malaysia selama sepuluh bulan.
Seorang anggota Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 133/Yudha Sakti merawat senjata api sebelum proses serpas (geser pasukan) kembali ke home base di barak Posko Kotis Nanga Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Sabtu (12/9/2020). ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
Terhitung dari November 2019 hingga pertengahan September 2020, sebanyak 450 prajurit TNI AD terlatih dari Yonif 133/Yudha Sakti ditugaskan di 29 pos pengamanan untuk menjaga perbatasan RI-Malaysia sektor timur wilayah Kalimantan Barat.
Anggota Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 133/Yudha Sakti membersihkan tulisan nomor patok batas menggunakan pisau saat patroli di perbatasan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Jumat (11/9/2020). ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
Sejumlah anggota Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 133/Yudha Sakti menuruni bukit usai memeriksa patok batas saat patroli di perbatasan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Wilayah tersebut meliputi kabupaten Kapuas Hulu, Sintang dan Sanggau sepanjang 259 kilometer serta bertanggung jawab atas 2.410 patok batas.
Anggota Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 133/Yudha Sakti membersihkan tulisan nomor patok batas menggunakan pisau saat patroli di perbatasan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Jumat (11/9/2020). ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
Selain itu mereka juga mengawasi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau dan 34 “jalan tikus” atau jalur tidak resmi.
Sejumlah anggota Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 133/Yudha Sakti menuruni bukit usai memeriksa patok batas saat patroli di perbatasan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
Selama menjalankan tugas menjaga perbatasan RI-Malaysia, Yonif 133/Yudha Sakti telah berhasil menggagalkan 19 kasus penyelundupan barang-barang dari negeri jiran, 98 kasus pekerja migran ilegal dan menerima 45 senjata rakitan dari masyarakat perbatasan.
Sejumlah anggota Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 133/Yudha Sakti berjalan keluar dari masjid usai menunaikan Sholat Jumat di di Masjid Nurul Hudud di Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Jumat (11/9/2020). ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
Komandan Batalyon Infanteri 133/Yudha Sakti Letkol Inf Hendra Cipta menyatakan ada enam ancaman yang perlu menjadi perhatian serius dalam tugas pengamanan di kawasan perbatasan yaitu penyelundupan barang ilegal, kepemilikan senjata rakitan, pembalakan liar, penyelundupan narkoba dan minuman keras serta pekerja migran ilegal.
Seorang anggota Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 133/Yudha Sakti memandikan tiga ekor burung beo peliharaannya di Pos Kotis Nanga Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Jumat (11/9/2020). ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
Untuk mengantisipasi enam ancaman tersebut maka pihaknya melakukan pembinaan teritorial kepada masyarakat perbatasan. Pembinaan teritorial tersebut dilakukan dengan menggunakan pendekatan kekeluargaan serta memperhatikan adat istiadat di daerah setempat.
Seorang anggota Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 133/Yudha Sakti mengawasi sejumlah anak yang sedang mengikuti ujian Bahasa Inggris di Pos Kotis Nanga Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Jumat (11/9/2020). ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
Hal itu diwujudkan dalam beragam kegiatan yaitu antara lain menggelar pelayanan kesehatan untuk masyarakat, bimbingan belajar Bahasa Inggris untuk pelajar perbatasan, membuat rumah ibadah, mengajar ngaji, membangun Taman Makam Pahlawan (TMP) Dwikora, dan penyemprotan disinfektan di rumah warga.
Anggota Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 133/Yudha Sakti Sersan Kepala Jefri Marpaung memasak bersama sejumlah warga yang telah dikenalnya sejak bertugas di daerah tersebut di Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Jumat (11/9/2020). ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
Berkumpul dan bercengkrama bersama warga juga rutin dilakukan Yonif 133/Yudha Sakti. Seperti yang terlihat pada sore itu, Komandan Kompi Lettu Inf Sembiring sedang bertukar canda di sela memasak bebek rica-rica dan rendang ayam di kuali besar untuk disantap bersama warga setempat di Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu. Sementara beberapa prajurit lainnya merajang sayur di teras rumah warga.
Seorang anggota Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 133/Yudha Sakti mengenakan baju bergambar peta Pulau Kalimantan. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
Komandan Batalyon Infanteri Yonif 133/Yudha Sakti, Letkol Inf Hendra Cipta menyatakan bahwa kehadiran prajurit TNI tidak hanya untuk menjaga kedaulatan di wilayah perbatasan tapi juga guna merangkul masyarakat dalam bingkai NKRI.