Bisnis.com, JAKARTA - Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo mencalonkan diri sebagai calon Wali Kota Solo dalam Pilkada 2020. Dia akan didampingi Teguh Prakosa sebagai calon Wakil Wali Kota Solo.
Pasangan calon kepala daerah ini diusung oleh Partadi Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan koalisinya. Untuk memenangkan pasangan ini, PDIP pun menyiapkan sejumlah juru kampanye atau jurkam, termasuk jurkam kaliber nasional.
Beberapa nama yang masuk sebagai jurkam pasangan Gibran-Teguh diantaranya Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, Hasto Kristiyanto, Bambang Wuryanto, Maruarar Sirait, serta anggota FPDIP DPR dari Dapil V Jateng. Mulai dari Aria Bima, Rahmad Handoyo dan Muchamad Nabil Haroen.
Tak ketinggalan seluruh anggota FPDIP DPRD Jateng dari Dapil VII Jateng akan hadir seperti Stephanus Sukirno, Kadarwati, Sumarsono, Hartanto serta Sumarji.
Dikutip dari Solopos.com, Rabu (23/9/2020), informasi itu diungkapkan Ketua Tim Pemenangan Gibran-Teguh, Putut Gunawan.
Baca Juga
“Beliau bisa hadir atau tidak tergantung kepada kelonggaran jadwal dan prioritasnya,” terang Putut saat berbincang dengan awak media, pada awal pekan ini.
Selain jurkam dari internal PDIP, menurut Putut sudah ada komitmen dari para pimpinan partai politik (parpol) pendukung untuk aktif dalam kegiatan kampanye Gibran-Teguh. Namun Putut belum mengetahui detail nama tokoh paprol itu.
“Baru saja saya koordinasi dengan kawan-kawan pimpinan parpol, rata-rata pengurus pusat masing-masing parpol minta dihadirkan kalau ada acara di Solo. Tapi secara teknis dan detail nama-nama tokoh ada di beliau-beliau,” urai dia.
Putut berharap banyak tokoh nasional lintas parpol pendukung Gibran-Teguh yang kelak bisa terjun langsung dalam pemenangan pasangan itu. Dengan demikian Pilkada Solo 2020 menjadi contoh dinamika menarik kebersamaan parpol yang ada.
Kehadiran tokoh-tokoh besar sebagai jurkam Gibran-Teguh diharapkan Putut berpengaruh kuat untuk mempertebal keyakinan konstituen atau warga. Sehingga, kemenangan Gibran-Teguh optimal.
Dengan komposisi kekuatan yang ada, menurut Putut pasangan Gibran-Teguh optimistis bisa mendapatkan 85 persen suara. Raihan suara sebesar itu dengan asumsi kontribusi parpol pendukung di angka 80 persen dari suara mereka.
“Kalau kami hitung dengan variabel-variabel lain seperti relawan, Jokowi effect, daya tarik paslon, kami optmistis bisa dapat 90 persen. Siasat kami tak lakukan kampanye massa tapi dengan mengoptimalkan influencer,” urai dia.