Bisnis.com, SOLO - Aparat kepolisian menangkap belasan orang di kawasan Plaza Manahan, Solo pada Selasa (22/9/2020) malam.
Belasan orang yang ditangkap ini diduga anggota perguruan silat yang sedang memantau situasi.
Dilansir Solopos.com, pada awalnya belasan orang yang mayoritas masih usia remaja itu duduk-duduk di sekitar Plaza Manahan. Namun, karena berada di lokasi itu cukup lama, mereka kemudian didatangi aparat kepolisian.
Polisi memeriksa dan menanyai mereka dan ternyata ada dari mereka yang merupakan anggota perguruan silat. Bukan hanya Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), tetapi juga perguruan silat lain.
Saat memeriksa dompet dan tas mereka, polisi menemukan kartu identitas dan kartu tanda anggota perguruan silat. Ada di antara mereka yang melaporkan ke kondisi di Plaza Manahan ke seseorang melalui telepon. Ada juga sempat mengambil foto situasi Plaza Manahan dan melaporkannya ke seseorang.
Kemudian, dia juga melaporkan ada beberapa orang yang ditangkap dan tak lama kemudian sang pelapor ikut ditangkap. Mereka lantas dibawa ke Mapolresta Solo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dalam pemeriksaan itu, polisi juga menemukan ada dari mereka yang memakai atribut perguruan silat. Mereka menyembunyikan atribut itu menggunakan jaket.
Kabag Ops Polresta Solo Kompol I Ketut Sukarda kepada wartawan mengatakan malam itu sebenarnya operasi yustisi rutin dengan instansi terkait lain di Solo. Operasi ini dalam rangka antisipasi gangguan kamtibmas.
"Ternyata ditemukan beberapa orang yang ada indikasi dari kelompok-kelompok tertentu. Mereka kami tanyai tujuannya ternyata belum jelas. Ada yang bawa atribut mengarah ke kelompok tertentu seperti kaus dan kartu tanda anggota," jelas Sukarda, Selasa malam.
Tak hanya menangkap orang, polisi juga menyita kendaraan yang mereka bawa. Polisi akan menindak sesuai proses hukum jika kendaraan itu tidak dilengkapi surat-surat yang lengkap.
Saat ditanya apakah patroli malam itu terkait rumor adanya upaya menghitamkan Solo yang berkembang sejak Selasa pagi, Sukarda tidak menyangkalnya. Kegiatan malam itu untuk menjawab keraguan dan kekhawatiran masyarakat mengenai situasi keamanan Kota Solo.
"Malam ini kita membuktikan dan menjawab keraguan masyarakat, Solo aman dan mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa," kata dia.
Menurut Sukarda, ada 1.000 personel gabungan yang disebar ke seluruh penjuru Solo. Ia berharap hal itu hanya untuk preventif, hanya untuk menjawab keraguan dan memberi jaminan keamanan.
Sementara itu, informasi yang diperoleh Solopos.com, belasan orang yang ditangkap malam itu bukan warga Solo. Polisi akan melihat situasi dan hasil pemeriksaan sebelum melepas mereka.