Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memastikan mata pelajaran Sejarah tidak akan dihilangkan dari kurikulum nasional.
"Tidak ada sama sekali kebijakan, regulasi, atau perencanaan penghapusan mata pelajaran sejarah di kurikulum nasional," ujar Nadiem dalam video yang diunggah akun resmi Twitter Kemendikbud @Kemdikbud_RI, Minggu (20/9/2020).
Menurut Nadiem isu penghapusan mata pelajaran Sejarah merupakan isi salah satu presentasi internal Kemendikbud yang bocor ke masyarakat terkait rencana penyederhanaan kurikulum.
Kemendikbud masih terus mengkaji rencana penyederhanaan kurikulum pendidikan guna meningkatkan kualitas pendidikan nasional.
"Tidak ada sama sekali kebijakan, regulasi, atau perencanaan penghapusan mata pelajaran sejarah di kurikulum nasional," ujar Mendikbud Nadiem Makarim dalam video klarifikasi berikut ini.
— #MerdekaBelajar (@Kemdikbud_RI) September 20, 2020
Simak video selengkapnya di Youtube KEMENDIKBUD RI: https://t.co/AgSTBhvzM3 . pic.twitter.com/KdYLDfWOyY
Sebelumnya, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kemendikbud Totok Suprayitno mengatakan kajian yang terus dilakukan tersebut memperhatikan berbagai hasil evaluasi implementasi kurikulum.
Kemendikbud memperhatikan evaluasi yang dilakukan pemerintah maupun masyarakat serta perubahan paradigma keragaman, bukan keseragaman dalam implementasi kurikulum.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa penyederhanaan kurikulum masih tahapan awal dan membutuhkan proses serta pembahasan yang panjang.
“Rencana penyederhanaan kurikulum masih berada dalam tahap kajian akademis” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (18/9/2020).
Totok menegaskan bahwa isu pelajaran sejarah akan keluar dari kurikulum tidaklah benar.
“Sejarah merupakan komponen penting bagi Indonesia sebagai bangsa yang besar sehingga menjadi bagian kurikulum pendidikan. Nilai-nilai yang dipelajari dalam sejarah merupakan salah satu kunci pengembangan karakter bangsa,” tegasnya.