Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan dunia masih berada pada tahap awal pandemi. Menurut utusan khusus WHO untuk Inggris, David Nabarro situasi saat ini tergolong aneh dan jauh lebih buruk dibandingkan dengan fiksi ilmiah apapun tentang pandemi.
“Dan kami mulai melihat kerusakan apa yang akan ditimbulkannya pada dunia, dan semakin buruk saat kita memasuki fase khusus di Eropa untuk menyaksikan gelombang kedua," kata Nabarro, mengutip The Guardian, Rabu (16/9/2020).
Dia melanjutkan bahwa situasi saat ini mengerikan dan masalah kesehatan menjadi tidak terkendali sehingga bukan hanya menimbulkan resesi, tapi juga kontraksi ekonomi yang sangat besar. Hal ini telah menggandakan jumlah orang miskin, anak kekurangan gizi, dan ratusan juta bisnis kecil bangkrut.
Adapun, berdasarkan data Center for Systems Science and Engineering Johns Hopkins University, kasus positif secara global hampir menyentuh 30 juta orang. Proses ini telah terjadi sepanjang tahun ini.
Sejumlah negara mencatat kasus positif lebih dari satu juta orang secara akumulasi. Amerika Serikat masih berada di urutan teratas, yakni 6,6 juta orang positif Covid-19. India mengikuti dengan 4,9 juta orang, Brasil 4,4 juta, dan Rusia, 1,1 juta.
Sementara itu pasien Covid-19 yang meninggal dunia hampir mencapai 1 juta orang. Amerika Serikat menyumbang 20,9 persen di antaranya atau 195.765 orang.
Baca Juga
Kemudian, Brasil, India, Meksiko, Britania Raya mengikuti, masing-masing melaporkan 133.119 orang, 80.776 orang, 71.678 orang, dan 41.753 orang.
Sementara itu di Indonesia, Pendiri KawalCovid-19 Ainun Najib mengatakan bahwa Indonesia masih berada di awal pandemi virus Corona. Saat ini kurva penambahan kasus baru masih merangkak naik.
Dalam kesempatan berbeda, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyatakan kasus positif secara nasional selama satu pekan terakhir melandai. Per 13 September pertumbuhan kasus positif naik 10,4 persen, lebih rendah dibandingkan satu pekan sebelumnya, yakni 18,6 persen.
Kendati demikian, sejumlah wilayah masih mencatatkan laju pertumbuhan kasus positif Covid-19 yang cukup tinggi. Sebanyak 5 provinsi, secara persentase mencatat penambahan kasus tertinggi.
Provinsi Aceh menjadi yang teratas, di mana kasusnya selama sepekan terakhir hingga 13 September 2020 naik 69,3 persen atau dari 423 orang menjadi 716 orang.
Kemudian, diikuti Jawa Tengah 52,7 persen, yakni dari 1.566 menjadi 2.391. Urutan ketiga hingga kelima adalah Riau 41,4 persen, dari 846 orang menjadi 1.196, Jawa Barat 19,5 persen, dari 1.585 orang menjadi 1.894, dan DKI Jakarta 5,2 persen dari 7.294 menjadi 7.674.
Meskipun DKI Jakarta berada di urutan kelima, tetapi secara jumlah merupakan yang tertinggi dibandingkan provinsi lain. Ibu kota juga memimpin dari segi rasio kasus per 100.000 penduduk.