Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Pengumuman PSBB Jakarta, Ramai Tagar Dukung PSBB dan Boikot Djarum

Hingga Minggu (13/9/2020) 12.00 WIB, #BoikotDjarum kerap dan #DukungPSBB sudah dicuitkan lebih dari 25.000 kali di Twitter
Petugas Satpol PP mengawasi pelanggar aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) melaksanakan sanksi kerja sosial dengan menyapu sampah di kawasan Sabang, Jakarta, Senin (10/8/2020). Penindakan itu untuk memberikan efek jera bagi para pelanggar agar mereka patuh terhadap kebijakan PSBB. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Petugas Satpol PP mengawasi pelanggar aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) melaksanakan sanksi kerja sosial dengan menyapu sampah di kawasan Sabang, Jakarta, Senin (10/8/2020). Penindakan itu untuk memberikan efek jera bagi para pelanggar agar mereka patuh terhadap kebijakan PSBB. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Tanda pagar atau tagar #DukungPSBB dan #BoikotDjarum menjadi perbincangan hangat di jagad Twitter menjelang pemberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Berdasarkan pantauan Bisnis, hingga Minggu (13/9/2020) jam 12.00 WIB, #BoikotDjarum kerap disandingkan dengan #DukungPSBB yang kini sudah dicuitkan lebih dari 25.000 kali.

Sesuai dengan namanya, tagar #DukungPSBB menjadi wujud ungkapan dukungan warganet Twitter kepada keputusan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Perkembangan Covid-19 di  DKI Jakarta yang terus mengkhawatirkan membuat Pemprov DKI Jakarta tidak punya pilihan selain mengembalikan aturan PSBB di masa awal.

"Kita semua dalam pertemuan tadi bersepakat untuk menarik rem darurat, kita akan menerapkan seperti arahan Presiden, bekerja dari rumah, belajar dari rumah, beribadah dari rumah," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam penjelasannya, Rabu (9/9/2020).

Sementera itu, tagar #BoikotDjarum menjadi ungkapan kekesalan warganet terhadap sikap pemilik grup Djarum, Robert Budi Hartono yang menolak PSBB.

Orang terkaya Indonesia itu diketahui mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo yang menyatakan keberatan atas penerapan kembali PSBB di Ibu Kota karena dinilai tidak efektif dalam menekan laju penularan virus Covid-19.

Berdasarkan postingan, akun Instagram Peter F Gontha, Mantan Duta Besar Polandia, orang terkaya di Republik Indonesia mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi pada bulan ini.

"Surat Budi Hartono orang terkaya di Indonesia kepada Presiden RI September 2020," demikian tulis @petergontha disertai lampiran surat Budi Hartono, Sabtu (12/9/2020).

menurut Budi Hartono, keputusan untuk memberlakukan PSBB kembali itu tidak tepat. Dia memberikan catatan bahwa tidak efektif dalam menurunkan tingkat pertumbuhan infeksi di Jakarta. Hal itu dibuktikan dengan lampiran chart suatu negara yang berhasil dalam menurunkan tingkat infeksi melalui measure circuit breaker.

"Di Jakarta meskipun pemerintah DKI Jakarta telah melakukan PSBB tingkat pertumbuhan infeksi tetap masih naik. [Bukti terlampir-Chart B-DKI Jakarta]," demikian tulis Budi Hartono.

Adapun, konferensi pers penerapan PSBB di Jakarta dijadwalkan pada sianga tau sore hari ini di Graha BNPB, Jakarta Pusat. Konferensi pers pernyataan resmi itu akan dihadiri Anies Baswedan, Menteri Kesehatan Terawan dan Kepala BNPB Doni Monardo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper