Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sosok Budi Hartono, Orang Terkaya Indonesia yang Menolak PSBB

Melalui surat yang ditujukan kepada Presiden Jokowi, Budi Hartono menentang pelaksanaan PSBB total di DKI Jakarta karena dinilai tidak efektif dalam menekan laju penularan Covid-19.
Budi Hartono/Istimewa
Budi Hartono/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Robert Budi Hartono, orang terkaya di Indonesia mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo perihal penolakan penerapan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) jilid II di DKI Jakarta.

Surat yang pertama kali diposting oleh Peter F. Gontha, Mantan Duta Besar Polandia, pada Sabtu (13/9/2020) itu kemudian viral. Intinya, surat Hartono itu menentang pelaksanaan PSBB total di DKI Jakarta karena tidak efektif dalam menekan laju penularan virus Covid-19.

Surat pemilik grup Djarum itu kemudian viral di media sosial. Bagaimana sepak terjang bisnis orang terkaya di Indonesia itu?

Hartono atau yang memiliki nama asli Oei Hwie Tjhong lahir di Semarang, 28 April 1940. Dia adalah anak kedua dari pendiri perusahaan Djarum yaitu Oei Wie Gwan.

Bersama kakaknya, Michael Bambang Hartono alias Oei Hwie Siang, dia menjadi pewaris tahta Djarum Group.

Total kekayaan Robert, menurut Forbes, pada 2019 mencapai US$18,6 miliar sehingga menempatkan dirinya sebagai orang terkaya ke-54 di dunia dan orang terkaya nomor 1 di Indonesia.

Selain Djarum, gurita bisnis Robert dan Michael ada di PT Bank Central Asia Tbk. Kepemilikan saham dikendalikan melalui Farindo Holding Ltd. sebanyak 51 persen saham di bank yang berkode saham BBCA itu.

Sosok Budi Hartono, Orang Terkaya Indonesia yang Menolak PSBB

Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan/Bisnis-Paulus Tandi Bone

Hartono bersaudara juga terjun ke bisnis properti. Mereka memiliki termewah di jantung Ibu Kota Jakarta, yakni Grand Indonesia, Hotel Kempinski, dan Menara BCA. Bisnis propertinya juga tersebar di beberapa tempat, seperti mal Daan Mogot, WTC Mangga Dua, dan Resinda di Karawang.

Bisnis Hartono juga merambah ke bidang elektronik. Djarum adalah pemilik brand Polytron yang beroperasi lebih dari 30 tahun. Dalam hal ritel elektronik, mereka mengembangkan Hartono Elektronik di beberapa daerah.

Grup Djarum juga merambah bisnis ke sektor perkebunan. Melalui PT Hartono Plantation Indonesia, mereka terjun di perkebunan sawit. Kebunnya tercatat di beberapa tempat, seperti Kalimantan Barat.

Tidak hanya sawit, Grup Djarum juga mengembangkan hutan tanaman industri di Kalimantan Timur. Pengembangan bisnis itu untuk mendukung industri kertas.

Dari riset Bisnis.com, lini usaha bisnis Grup Djarum meliputi industri rokok, perbankan, elektronik, minuman kemasan, perkebunan, pulp dan kertas, properti, dan telekomunikasi. Bisnis Grup Djarum kini berada di tangan generasi ke-3.

Ada tiga sosok yang menduduki tampuk generasi ke-3 antara lain, Victor Rachmat Hartono, Martin Basuki Hartono, dan Armand Wahyudi Hartono.
Victor, putra sulung Budi Hartono, kini sudah menjabat sebagai Direktur Operasi PT Djarum.

Lalu, dia juga memegang posisi Presiden Direktur di lini filantropi untuk program tanggung jawab sosial Grup Djarum, yakni Djarum Foundation.
Di sisi lain, Martin memegang bisnis sektor digital lewat perusahaan PT GDP Venture yang fokus mendanai perusahaan rintisan sektor digital.

Sosok Budi Hartono, Orang Terkaya Indonesia yang Menolak PSBB

Logo Djarum/djarum.com

Dari situs resminya, GDP Venture mendanai beberapa perusahaan rintisan dari Kaskus, Mindtalk, Blibli.com, Cumi, Garasi.id, Gojek, Infokost.id, Tiket.com, Tinkerlust, Bobotoh.id, Bolalob, Beritagar.id, IDN Media, Dailysocial.id, Endeus, Historia, Kurio, Kumparan, Kicir, Opini.id, Womantalk.com, dan perusahaan rintisan yang menawarkan jasa solusi lainnya.

GDP Venture juga bergabung dengan konsorsium pendanaan seri A SweetEscape, perusahaan rintisan fotografer profesional. GDP Venture mendanai SweetEscape bersama BEENEXT, Burda Principal Investment, Jungle Ventures, Openspace Venture, dan Skystar Capital.

Lalu, sosok ketiga dari generasi ketiga Grup Djarum adalah Armand. Kini, dia menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA mendampingi bankir senior Jahja Setiaatmadja yang menjadi Presiden Direktur. Armand mulai menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA sejak 21 Juni 2016.

Surat ke Jokowi

Perihal surat kepada Jokowi, Hartono menilai kapasitas rumah sakit DKI Jakarta tetap akan mencapai angka maksimum kapasitasnya dengan atau tidak diberlakukan PSBB lagi. Oleh sebab itu, pemerintah daerah/ pusat harus terus menyiapkan tempat isolasi mandiri untuk menangani lonjakan kasus.

Dia memberikan saran agar meniru Singapura dengan membangun rumah sakit darurat di Port Singapore. RS dibangun dengan kontainer isolasi ber-AC untuk mengantisipasi lonjakan dari kasus yang perlu mendapatkan penanganan medis.

"Fasilitas seperti ini dapat diadakan dan dibangun dalam jangka waktu singkat [kurang dari 2 minggu, karena memanfaatkan container yang tinggal dipasang Air-con dan tangga]." Demikian tulis pemilik Bank BCA ini.

Dia juga menyarankan penegakan aturan dan memberikan sanksi-sanksi atas tidak disiplinnya sebagian kecil masyarakat dalam kondisi new normal. Tugas untuk memberikan sanksi atau hukuman tersebut adalah tugas kepala daerah dalam hal ini Gubernur DKI Jakarta.

“Jadi, jangan karena membesarnya jumlah kasus terinfeksi Covid-19 kemudian gubernur mengambil satu keputusan jalan pintas yang tidak menyelesaikan permasalahan sebenarnya.”

Berikutnya, pemerintah pusat dan daerah harus bersama-sama meningkatkan kapasitas isolasi masyarakat sehingga tidak melebihi kapasitas maksimum ICU di Jakarta.

“Pemerintah harus melaksanakan tugas dalam hal testing, isolasi, tracing, dan treatment. Sejauh ini masih banyak kekurangan dalam hal isolasi dan contact tracing.”

Hartono menambahkan, perekonomian tetap harus dijaga sehingga akivitas masyarakat yang menjadi motor perekonomian yang dapat terus menjaga kesinambungan kehidupan masyarakat hingga pandemi berakhir.

“Melaksanakan PSBB yang tidak efektif berpotensi melawan keinginan masyarakat yang menghendaki kehidupan new normal baru, hidup dengan pembatasan, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan lain-lain.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper