Bisnis.com, JAKARTA - Selangkah lagi, Bahrain akan menjadi negara kedua di Timur Tengah yang akhirnya membuka hubungan diplomatik dengan Israel, menyusul Uni Emirat Arab yang melakukan hal serupa pada 13 Agustus 2020.
Hal tersebut terungkap dalam pernyataan bersama yang diunggah Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam akun resmi Twitternya @realDonaldTrump, yang dikutip Sabtu (12/9/2020). Bahrain dan Israel telah sepakat untuk saling membuka hubungan diplomatik.
"Ini adalah terobosan bersejarah bagi kemajuan perdamaian di Timur Tengah. Membuka dialog langsung dan ikatan di antara kedua negara dan kemajuan ekonomi akan melanjutkan transformasi Timur Tengah, serta meningkatkan stabilitas, keamanan, dan kemakmuran di regional," tulis Trump.
Negeri Paman Sam mengapresiasi Bahrain yang menjadi tuan rumah pertemuan Peace to Prosperity di Manama pada 25 Juni 2019 yang membahas perdamaian, martabat, dan peluang ekonomi untuk masyarakat Palestina. AS akan mendukung pencapaian resolusi dari konflik Israel-Palestina agar warga Palestina bisa mencapai potensi maksimalnya.
Israel menegaskan mereka menginginkan adanya perdamaian, semua muslim yang ingin beribadah dipersilakan datang ke Masjid Al Aqsa dan tempat suci di Jerusalem akan tetap terbuka bagi setiap kepercayaan.
King Hamad dan Benjamin Netanyahu mengapresiasi dedikasi Trump atas perdamaian Timur Tengah melalui pendekatan yang unik dan pragmatis. Selain itu, mereka juga memuji kepemimpinan Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Pangeran Sheikh Mohammed Bin Zayed yang pada 13 Agustus 2020 mengumumkan telah membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Baca Juga
Bahrain telah menerima ajakan Trump untuk bergabung dengan Israel dan UEA terkait dengan penandatanganan Deklarasi Perdamaian pada 15 September 2020 di White House. Dokumen tersebut akan ditandatangani langsung oleh PM Israel Benyamin Netanyahu dan Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif Al Zayani.