Bisnis.com, JAKARTA – Uni Eropa akan menekan China untuk memperkuat target kebijakan iklim ketika kedua belah pihak mengadakan pertemuan tingkat tinggi pada hari Senin pekan depan.
Dilansir dari Bloomberg, dua pejabat Uni Eropa mengatakan pada hari Jumat (11/9/2020) bahwa blok tersebut ingin menekan emisi gas rumah kaca China pada tahun 2025, lebih awal dari target semula pada tahun 2030.
Uni Eropa juga ingin China berkomitmen terhadap netralitas iklim pada tahun 2060 dan berhenti membangun pembangkit listrik tenaga batu bara di dalam negeri dan membiayai proyek pembangkit yang sama di luar negeri.
Presiden China Xi Jinping akan mengadakan konferensi video pada Senin (14/9/2020) dengan Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, dan Kanselir Jerman Angela Merkel, yang memegang jabatan presiden bergilir Uni Eropa.
Blok 27 negara tersebut berusaha untuk tetap menjadi pemimpin dalam perjuangan untuk melawan peningkatan gelombang panas, badai, dan banjir yang disebabkan oleh perubahan iklim.
UE juga mendorong penghasil emisi besar lainnya seperti China untuk memperkuat kebijakan mereka.
Baca Juga
Komisi Eropa, yang merupakan badan eksekutif UE, akan mengusulkan agar blok tersebut memperdalam target 2030 untuk memangkas emisi gas rumah kaca menjadi 55 persen dari target saat ini sebesar 40 persen lebih rendah dibandingkan dengan level tahun 1990.