Bisnis.com, JAKARTA - Lions Clubs Indonesia, wadah organisasi pengabdian kemasyarakatan, terus meningkatkan kontribusi para relawan untuk melayani masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhan kemanusiaan di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Ketua Dewan Gubernur Lions Clubs Indonesia Yodianto Jaya mengatakan bahwa sebagai lembaga pengabdian yang telah berdiri sejak 1969, akan terus berupaya membantu berbagai lapisan masyarakat, terutama yang kurang beruntung dalam mengakses berbagai kebutuhan makanan, kesehatan, dan kesejahteraan.
"Langkah untuk membantu masyarakat yang kurang beruntung terus dilanjutkan sesuai dengan program kerja organisasi," ujarnya melalui siaran resmi, Kamis (10/9/20).
Menurutnya, kegiatan Lions Clubs Indonesia selama pandemi Covid-19 disesuaikan kebutuhan masyarakat sekitarnya dan tetap mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemda setempat.
Adapun program yang dilakukan para relawan dari berbagai latar belakang dan profesi tanpa memandang suku, agama, ras, dan politik ini, sesuai arahan dari Lions Clubs International, yang saat ini fokus pada lima hal utama..
Pertama, meningkatkan kesadaran masyarakat menjaga lingkungan yang bersih, bukan hanya untuk kesehatan tetapi juga kelestarian dan kelangsungan alam bagi kehidupan.
Baca Juga
"Salah satu contoh, penanaman bibit pohon, kegiatan daur ulang, dan penggunaan kantung ramah lingkungan," ujarnya.
Kedua, pemberian makanan (feed hunger) sehat bagi masyarakat yang membutuhkan. Program ini memberikan dampak yang luar biasa, khususnya selama pandemi Covid-19.
"Salah satu contohnya mengajak mitra pemilik usaha warung makanan untuk menyediakan hidangan yang bisa dibeli masyarakat dengan harga terjangkau yaitu Rp5.000. Lions memberikan subsidi ke mitra warung. Sehingga pemilik usaha pun mendapatkan konsumen dengan lancar," ujarnya.
Ketiga, bantuan terhadap penderita kanker anak (pediatric cancer). Di sini, Lions Clubs bermitra dengan badan atau yayasan anak untuk membantu baik dalam hal nutrisi anak-anak, transportasi, rumah singgah, dan lainnya.
Keempat, program kesehatan mata (vision). Ini adalah tantangan pertama di awal berdiri oleh seorang tunanetra Hellen Keller yang mengajak Lions untuk peduli terhadap mata.
"Program kesehatan mata ini sudah menjadi unggulan bagi Lions. Contoh yang dilakukan berupa operasi katarak, pembagian kacamata gratis dengan pemeriksaan bagi anak-anak sekolah," ujarnya.
Kelima, peningkatan kesadaran penyakit diabetes. Penyakit diabetes sudah merupakan penyakit nomor ke-6 tertinggi di dunia.
"Ini merupakan tantangan bagi Lions untuk menggerakan perhatian masyarakat akan diabetes dengan cara-cara pencegahan melalui edukasi, gerak badan, pemeriksaan, dan lainnya.
Menurutnya lima fokus pengabdian itu selalu menyatu dalam setiap kegiatan, aksi sosial di seluruh Lions Clubs Indonesia. Selain itu, club-club tentunya bisa mengadakan kegiatan sesuai kebutuhannya.
Menurutnya selama pandemi Covid-19, kegiatan yang dilakukan oleh anggota Lions Clubs di seluruh Indonesia memiliki ruang gerak terbatas.
Namun, beberapa kegiatan edukasi kepada masyarakat tetap berjalan dengan virtual sesuai semboyan ‘where there is need, there is a lion’.
"Kami para relawan Lions akan selalu terjun ke lapangan langsung bilamana ada kebutuhan oleh masyarakat," ujarnya.