Bisnis.com, JAKARTA - Pagi itu, gema ledakan yang memekakan telinga, menyambut puluhan petarung muda Korps Marinir, di Pantai Baruna Kondang Iwak, Malang, Jawa Timur.
Sejumlah Bintara Remaja Korps Marinir beraktivitas di depan bivak tempat istirahat mereka di sekitar lokasi upacara Pembaretan Prajurit Korps Marinir di Pantai Baruna Kondang Iwak, Malang, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Dengan wajah garang, bergerak tanpa komando membangun kesan mereka petarung sejati. Rasa bangga dan bahagia memupuskan lelah mereka setelah menyelesaikan rangkaian pendidikan kemiliteran, dan kejuruan Korps Marinir selama sebelas bulan di kawah Candra Dimuka.
Perwira dan Bintara Remaja Korps Marinir mengikuti gladi bersih upacara Pembaretan Prajurit Korps Marinir di Pantai Baruna Kondang Iwak, Malang, Jawa Timu. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Seleksi ketat dan keras serta waktu penempaan sangat panjang, terbayar sudah, mereka resmi mengenakan baret ungu kebanggaan prajurit Marinir yang siap didaratkan dimana pun.
Prajurit Korps Marinir TNI AL melakukan perawatan logo Korps Marinir yang dipasang di salah satu tebing di Pantai Baruna Kondang Iwak, Malang, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Pembaretan ini petanda lahirnya prajurit muda Korps Marinir yang siap bertugas dan menjadi titik awal pengabdian prajurit petarung kepada bangsa dan negara kata Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Suhartono pada upacara tradisi pembaretan Perwira Remaja dan Bintara Remaja.
Perwira dan Bintara Remaja Korps Marinir meneriakan yel-yel usai upacara Pembaretan Prajurit Korps Marinir di Pantai Baruna Kondang Iwak, Malang, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Sebanyak 186 prajurit baru telah menjalani serangkain pendidikan dasar kemiliteran, latihan teknis menembak, pendidikan komando hutan serta praktek operasi amfibi sehingga menciptakan prajurit pendarat yang profesional.
Suasana upacara Pembaretan Prajurit Korps Marinir di Pantai Baruna Kondang Iwak, Malang, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Julukan “Hantu Laut” selalu ditakuti lawan, disegani musuh, tapi menjadi kebanggaan rakyat karena memiliki jiwa kesatria, dan tampil sebagai garda terdepan membela dan mempertahankan NKRI.
Potret seorang Bintara Remaja Korps Marinir usai upacara Pembaretan Prajurit Korps Marinir di Pantai Baruna Kondang Iwak, Malang, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Gemuruh ombak yang tak putus-putus memberi semangat dan kebahagian kepada keluarga yang hadir pada tradisi sakral Korps Marinir itu. Sementara di ujung lainnya seorang ibu penuh haru memeluk putranya yang kini sah berseragam loreng khas pasukan pendarat.
Suasana upacara Pembaretan Prajurit Korps Marinir dengan latar landmark Marinir di Pantai Baruna Kondang Iwak, Malang, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Bagi prajurit baret ungu, upacara pembaretan merupakan implementasi pembinaan aspek kultural dan momentum penting yang penuh nilai historis.