Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Pesan KPU untuk Bapaslon yang Tak Lolos Pendaftaran Pilkada 2020

Ketua KPU Arief Budiman tidak menyebut berapa banyak bakal pasangan calon yang tidak diterima pendaftarannya akibat tidak memenuhi syarat pendaftaran peserta Pilkada 2020.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman/JIBI/Bisnis-Jaffry Prabu Prakoso
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman/JIBI/Bisnis-Jaffry Prabu Prakoso

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman meminta bakal pasangan calon yang tidak dapat diterima pendaftarannya agar menjaga kondisi di daerah pemilihannya untuk tetap kondusif.

“Untuk bakal pasangan calon yang tidak dapat diterima pendaftarannya agar tetap menjaga kondusifitas situasi dan mengikuti peraturan perundangan yang berlaku,” kata Arief, Senin (7/9/2020).

Arief tidak menyebut berapa banyak bakal pasangan calon yang tidak diterima pendaftarannya akibat tidak memenuhi syarat pendaftaran. Namun, pendaftaran sudah ditutup sejak pukul 24.00 WIB malam tadi.

Sementara itu, KPU mengumumkan sedikitnya 687 bakal pasangan calon kepala daerah telah mendaftar sebagai peserta Pilkada 2020.

Keterangan itu dihimpun KPU berdasarkan data terakhir yang masuk pada pukul Minggu (6/7/2020) pukul 24.00 WIB. Seluruhnya telah melakukan pendaftaran ke KPUD di tingkat provinsi maupun kabupaten kota.

Jumlah tersebut terbagi atas 22 bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, 570 bapaslon bupati dan wakil bupati serta 95 bapaslon wali kota dan wakil wali kota.

“Jumlah bakal calon laki-laki sebanyak 1.233 orang dan bakal calon perempuan 141 orang,” terangnya.

Dari total tersebut sebanyak 626 bapaslon diusung oleh partai politik maupun diusung sejumlah partai politik. Adapun 61 bapaslon lainnya maju melalui jalur perseorangan.

Selain itu, sedikitnya 37 bakal calon dinyatakan positif Covid-19 saat pendaftaran Pilkada 2020. Seluruh bapaslon dinyatakan positif melalui pemeriksaan swab test. Mereka tersebar di 21 provinsi yang ikut dalam penyelenggaraan Pilkada serentak.

“Jadi 37 orang yang kemi kumpulkan datanya dari 21 provinsi, karena masih ada provinsi yang laporannya belum masuk,” ungkap Arief.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper