Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan bahwa wabah virus Corona musim gugur ini dapat mendorong pembatasan lokal tetapi bukan lockdown atau penguncian nasional secara.
"Kami tidak akan berada dalam situasi untuk memerintahkan penguncian umum. Paling buruk, kami harus melakukan intervensi dengan cara yang ditargetkan, dengan tindakan terbatas untuk area yang ditentukan secara sempit," kata Conte pada acara yang diselenggarakan oleh surat kabar Il Fatto Quotidiano.
Dikutip dari Bloomberg, Italia melaporkan 1.695 kasus baru pada hari Sabtu (5/9/2020), kurang dari 40 lebih sedikit dari level tertinggi empat bulan yang tercatat pada hari Jumat (4/9/2020).
Meskipun jumlahnya terus meningkat sepanjang minggu di tengah pengujian rekor, angka tersebut jauh di bawah puncak harian 6.557 infeksi pada 21 Maret dan lonjakan baru-baru ini di negara-negara Eropa seperti Prancis dan Spanyol.
Conte mengatakan dia tidak ingin mengizinkan penggemar hadir di stadion sepak bola untuk musim Serie A mulai 19 September.
Dia juga menolak tanggung jawab atas pembukaan kembali klub malam selama musim panas, dengan mengatakan bahwa keputusan diambil berdasarkan wilayah.
Baca Juga
Pada pertengahan Agustus, pemerintah di Roma memerintahkan semua klub malam ditutup kembali.
Dengan Italia akan menerima 209 miliar euro atau US$247 miliar dari paket hibah dan pinjaman pemulihan pandemi Uni Eropa, Conte mengatakan uang itu tidak akan digunakan untuk memotong pajak.
“Ide kami sangat jelas: Kami tidak meminta dana dari Uni Eropa untuk menurunkan pajak tetapi untuk melaksanakan semua proyek dalam kerangka koheren yang akan diwarisi oleh generasi mendatang, sebuah rencana untuk meluncurkan kembali negara ini,” kata Conte kepada Ambrosetti Forum di Cernobbio, Italia.