Bisnis.com, JAKARTA - Foreign Policy and Global Health (FPGH) yang dipimpin Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mendesak negara-negara anggota G20 untuk mendukung upaya global mengakhiri pandemi Covid-19 dengan akses vaksin yang setara dan harga terjangkau.
Permintaan itu disampaikan Retno dalam acara press briefing secara virtual hari ini, Jumat (5/9/2020) bersama sejumlah pejabat Kementerian Luar Negeri, termasuk Juru Bicara Teuku Faizasyah.
Menurutnya, FPGH yang terdiri dari tujuh negara masing-masing Brasil, Prancis, Indonesia, Norwegia, Senegal, Afrika Selatan dan Thailand sepakat berkomitmen penuh mendukung upaya global mengakhiri pandemi Covid-19.
''Komitmen tersebut merupakan kontribusi positif negara-negara anggota FPGH dalam mendukung kepemimpinan WHO serta kerja sama dan solidaritas masyarakat global memerangi Covid-19,'' kata Menlu.
Retno juga menyatakan pentingnya peningkatan solidaritas dan kerja sama internasional dalam kesiapsiagaan dan respons mengatasi pandemi Covid-19.
Pada bagian lain Retno mengatakan pengadaan vaksin Covid-19 yang setara dan murah juga harus diiringi oleh sistem kesehatan yang kuat di setiap negara.
“FPGH ingin memastikan akses vaksin bagi semua harus berjalan seiring dengan sistem kesehatan yang kuat setiap negara karena arsitektur kesehatan global harus ditopang dengan sistem yang kokoh,” katanya.
Retno juga mendesak agar negara-negara G20 menjadi motor penggerak bagi akses vaksin yang setara, aman dan murah. Dia optimistis G20 akaan mampu menggalang solidaritas global untuk keluar dari krisis kesehatan saat ini sebagaimana juga saat terjadi krisis keua gan pada tahun 1999.
Untuk diketahui, FPGH adalah forum yang diluncurkan oleh 7 menteri luar negeri yaitu: Menteri Luar Negeri Indonesia, Thailand, Brasil, Perancis, Norwegia, Afrika Selatan dan Senegal pada pada tahun 2006.
Pada pertemuan FPGH Maret 2007 di Oslo, Norwegia, telah disepakati Oslo Ministerial Declaration yang antara lain menegaskan tujuan FPGH untuk membangun sinergi antara kebijakan politik luar negeri dengan kesehatan global pada berbagai forum bilateral, regional dan multilateral.