Bisnis.com, JAKARTA - China melanjutkan upaya menaikkan tensi dagang dengan Australia dengan menghentikan impor barley dari perusahaan pengiriman biji-bijian terbesar di negara itu.
Menurut bea cukai China, penangguhan impor barley dari CBH Grain Pty di Australia Barat disebabkan gulma berbahaya yang ditemukan di dalam kargo. Menurut pernyataan itu, Australia telah diberi tahu mengenai keputusan tersebut.
Langkah itu adalah yang terbaru dari tindakan China terhadap ekspor Australia yang dilakukan hanya sehari setelah negara itu mengumumkan penyelidikan antisubsidi terhadap anggur Negeri Kangguru.
Hubungan antara mitra dagang antara dua negara menjadi semakin tegang. Selain melarang Huawei Technologies Co berpartisipasi dalam jaringan 5G-nya, dorongan Australia untuk penyelidikan independen tentang asal-usul wabah Covid-19 telah memicu reaksi China.
China menghentikan beberapa impor daging sapi awal tahun ini. Kini lima pabrik daging Australia telah meghentikan pengiriman ke China.
Sementara itu, CBH, pengekspor barley terbesar di Australia akan bekerja sama dengan pemerintah untuk menentang penangguhan tersebut dan belum menemukan bukti untuk mendukung klaim tersebut.
Baca Juga
"CBH mengonfirmasi bahwa semua pengiriman biji-bijian ke China telah memenuhi semua persyaratan ekspor pemerintah dan oleh karena itu sangat kecewa mendengar penangguhan tersebut," kata seorang juru bicara perusahaan, dilansir Bloomberg, Rabu (2/9/2020).
Menteri Keuangan Australia Mathias Cormann mengatakan bahwa CBH memiliki reputasi dalam menyediakan produk biji-bijian berkualitas tinggi.
Setelah pemerintah mengetahui lebih rinci tentang larangan tersebut, mereka akan bekerja dengan perusahaan tersebut untuk membuat pernyataan yang sesuai ke China. Dia menambahkan pemerintah menghormati fakta bahwa China memiliki pengaturan inspeksi karantina.
Pengiriman barley Australia ke negara Asia telah dipangkas setelah China memberlakukan tarif lebih dari 80 persen untuk impor biji-bijian awal tahun ini menyusul penyelidikan antidumping dan antisubsidi. Para petani Australia telah mengurangi penanaman barley untuk mengikuti tarif.
Adapun, China telah membeli jagung AS dalam jumlah besar, sebagian sebagai cara untuk menggantikan pasokan barley Australia. Kini barley dari Australia termasuk yang termurah di dunia setelah tarif diberlakukan.
Duta Besar China untuk Canberra mengatakan pada April bahwa konsumen China mungkin memilih untuk memboikot ekspor negara karena hubungan yang tegang.