Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia mengutuk perbuatan rakyat Swedia dan Norwegia yang merobek Al-Quran saat unjuk rasa anti Islam belum lama ini.
Hal ini disampaikan Kementerian Luar Negeri pada Selasa (1/9/2020) melalui akun Twitter-nya, @Kemlu_RI.
"Indonesia kutuk aksi penistaan Al-Quran di Swedia dan Norwegia. Tindakan ini bukan saja melukai umat Islam, tetapi juga bertentangan dengan nilai demokrasi, dan dapat timbulkan perpecahan antar umat beragama," demikian cuitan akun tersebut.
Seperti diberitakan oleh DW, kelompok Stop Islamization of Norway (SIAN) melakukan demonstrasi anti Islam di dekat gedung parlemen di Oslo pada Sabtu (29/8/2020).
Hal tersebut mendapat perlawanan dari ratusan orang yang menabuh genderang sambil meneriakkan "tidak ada rasis di jalanan kami." Situasi semakin panas setelah seorang wanita merobek Quran.
"Lihat, sekarang saya akan menodai Quran," kata wanita itu.
Baca Juga
Bentrokan langsung terjadi yang diawali dengan pelemparan telur kepada anggota SIAN. Akibat kejadian ini, polisi menangkap sekitar 30 orang. Adapun wanita perobek Quran telah didakwa dengan pasal ujaran kebencian oleh pihak yang berwajib.
Sementara itu, Aljazeera melaporkan kerusuhan yang melibatkan sekitar 300 orang terjadi di Malmo, Swedia pada Sabtu.
Kejadian ini dipicu dari pembakaran Al-Quran oleh aktivis sayap kanan jauh di Rosengard pada Jumat sore. Rosengard merupakan daerah yang didominasi masyarakat migran.
Sebanyak tiga orang ditangkap dan dituduh melanggar pasal ujaran kebencian setelah menendang kitab suci umat Islam.