Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Roberto Azevedo Mundur, WTO Kini Resmi Tanpa Pemimpin

WTO dengan 164 negara anggota itu harus memilih pengganti sementara di antara empat deputi saat ini untuk menggantikan Roberto Azevedo yang resmi mundur pada 31 Agustus 2020.
Kantor Pusat World Trade Organization (WTO) di Genewa Swiss. Foto: Google Maps
Kantor Pusat World Trade Organization (WTO) di Genewa Swiss. Foto: Google Maps

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Roberto Azevedo secara resmi mengundurkan diri pada hari ini, Senin (31/8/2020). Hal itu membuat organisasi global itu tanpa pemimpin setelah menghadapi krisis terbesar dalam 25 tahun sejarah berdirinya.

Pada saat peran WTO melemah, ketegangan internasional meningkat terutama dipicu oleh gerakan proteksionisme saat terjadi pandemi Covid-19. Langkah China dan Amerika Serikat dalam melakukan perdagangan membuat reformasi aturan perdagangan global semakin mendesak untuk dilakukan.

"Ini memang titik terendah baru dan tidak mengejutkan bagi WTO," kata Rohinton Medhora, presiden Pusat Inovasi Tata Kelola Internasional.

Dia menambahkan bahwa organisasi itu tidak memiliki arah selama beberapa waktu, bahkan beberapa tahun.

“Bahkan sekarang WTO secara fungsional tidak memiliki pemimpin," katanya seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (31/8/2020).

Secara khusus, pengadilan banding WTO, yang mengatur tentang sengketa perdagangan internasional, telah dilumpuhkan oleh Washington yang memblokade pengangkatan para hakim baru.

Sedangkan Azevedo, seorang warga Brasil, sedang mengincar pekerjaan di PepsiCo. Kini delapan kandidat bersaing untuk menggantikannya.

Pada tahun 1999, kekosongan kepemimpinan selama empat bulan pernah terjadi dan secara luas dianggap telah melemahkan organisasi itu. Kini organisasi dengan 164 negara anggota itu harus memilih pengganti sementara di antara empat deputi saat ini.

Secara teori, seorang pemenang harus dipilih selambat-lambatnya pada 7 November, di bawah proses eliminasi yang disepakati yang bertujuan untuk menunjuk direktur jenderal baru melalui konsensus.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper