Bisnis.com, SEOUL - Korea Utara bersiap menghadapi serangan topan selain ancaman pandemi Covid-19.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pun telah meminta para pejabat negaranya mengantisipasi virus Corona dan serangan topan tersebut. Demikian dilaporkan Kantor Berita KCNA melalui Twitter, Rabu (26/8/2020).
Pertemuan yang lebih besar dari pertemuan politbiro Partai Buruh berlangsung di tengah pandemi, yang memberikan tekanan ekstra terhadap ekonomi Korut yang hancur akibat penutupan perbatasan dan bencana banjir baru-baru ini.
Pertemuan itu menaksir "sejumlah kelemahan dalam tugas darurat penanganan epidemi dalam memeriksa masuknya virus ganas itu," kata KCNA dalam pernyataannya.
Korut tidak melaporkan kasus terkonfirmasi Covid-19 satu pun, namun pada Juli Kim Jong-un mengatakan bahwa virus tersebut "bisa dikatakan telah masuk" ke negaranya.
Otoritas memberlakukan karantina wilayah setelah seorang pria dilaporkan mengalami gejala Covid-19. Namun, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hasil tes Covid-19 selanjutnya pada pria itu tidak meyakinkan.
Kim Jong-un pada Agustus ini mencabut lockdown selama tiga pekan di Kota Kaesong setelah kasus dugaan Covid-19 terjadi di wilayah tersebut.
Pertemuan politbiro juga membahas langkah-langkah darurat negara untuk mengantisipasi kegagalan panen dan para korban akibat Topan Bavi, yang diprediksi menghantam negara tersebut dalam beberapa hari ke depan, lapor KCNA.
Hujan lebat dan banjir menambah kekhawatiran soal pasokan makanan di negara yang terisolasi tersebut.
Partai berkuasa Korut menyatakan akan menggelar kongres tahun depan untuk menetapkan sebuah rencana baru setelah pertemuan partai mencatat bahwa peningkatan ekonomi nasional dan standar hidup tertunda parah.