Bisnis.com, JAKARTA – Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat Indonesia masih punya banyak pekerjaan rumah dalam penanganan kasus Covid-19, baik kasus aktif dan kasus kematian.
Tim Pakar Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah menerangkan di perkotaan, ada 52 kota atau 53 persen yang rata-rata kasus aktifnya sudah di bawah rata-rata dunia. Namun, masih ada 46 kota atau 47 persen kota atau yang rata-rata angka kasus aktifnya di atas rata-rata dunia.
Sementara itu, dari total 416 kabupaten, 59 persen atau 239 kabupaten mencatatkan angka kasus aktifnya sudah berada di bawah rarta-rata dunia.
Adapun 147 kabupaten atau 34 persen masih di atas rata-rata. Sebanyak 30 kabupaten atau 7 persen kabupaten tidak ada kasus atau tidak terdampak.
“Rata-rata nasional untuk kasus aktif kita juga sudah di bawah dunia. Ini sebetulnya bukti bahwa kita bisa mengejar ke arah yang lebih baik,” ungkap Dewi.
Dia merekomendasikan untuk semua lapisan masyarakat dan pemerintah daerah agar memahami karakteristik dan kerentanan tiap wilayah yang berbeda-beda.
Baca Juga
“Wilayah yang banyak populasi orangtua harus dilindungi supaya angka kematian tidak tinggi karena mereka lebih rentan dan fatalitasnya tinggi. Responsnya harus disesuaikan, kalau kabupaten kekurangan fasilitas kesehatan berarti selanjutnya harus ditingkatkan, jangan tiba-tiba kalau harus dirawat dibawa ke kota juga,” jelasnya.
Dewi menyebut kabupaten punya kelebihan dalam hal menekan angka kasus aktif, karena dari segi kegiatan pergerakan manusia dan kepadatan penduduknya lebih rendah.
Meski demikian, tetap memiliki kekurangan seperti fasilitas layanan kesehatan yang belum memadai.