Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Amerika Serikat (AS) mengeluarkan otorisasi penggunaan plasma yang dapat mengobati Covid-19 dengan menyatakan "manfaat dan potensial dari sistem pengobatan tersebut lebih besar daripada risikonya.
FDA menyatakan lebih dari 70.000 pasien telah dirawat dengan plasma yang dibuat menggunakan darah orang yang telah pulih dari infeksi Virus Corona.
"Hari ini saya senang mengumumkan sesuatu yang benar-benar bersejarah dalam pertempuran kami melawan virus China yang akan menyelamatkan banyak nyawa," kata Presiden Trump dalam sebuah briefing di Gedung Putih seperti dikutip CNN.com, Senin (24/8/2020).
Menurutnya, keputusan hari ini secara dramatis akan meningkatkan akses ke pengobatan yang lebih menjanjikan.
Pekan lalu, Trump menuduh beberapa pejabat kesehatan bermain politik terkait plasma untuk pengobatan. Ketika ditanya tentang FDA yang tidak memberikan bukti bahwa pengobatan itu hanya digunakan untuk keperluan darurat (Emergency Use Authorization/EUA), Trump mengatakan dia punya alasan politis.
Sumber yang dekat dengan Satuan Tugas Virus Corona Gedung Putih mengatakan kepada CNN bahwa FDA telah meninjau data tambahan untuk menginformasikan keputusan EUA yang akan dikeluarkan.
Baca Juga
Mereka menambahkan FDA tidak berkewajiban untuk berkonsultasi dengan siapa pun di luar badan tersebut untuk sebuah keputusan.
Peneliti berharap pengobatan kuno ini akan berhasil untuk menangani Virus Corona. Caranya, plasma yang sehat diambil dari darah orang yang telah pulih dari Covid-19.
Pada akhir Maret, FDA menyiapkan jalur bagi para ilmuwan untuk menguji plasma dan mempelajari dampaknya. Plasma telah digunakan untuk merawat lebih dari 60.000 pasien Covid-19.
Namun, seperti darah, persediaan plasma terbatas dan harus berasal dari donor. Meskipun ada sinyal yang menjanjikan dari beberapa penelitian, akan tetapi belum ada data uji klinis acak pada plasma yang sembuh untuk mengobati Covid-19. Beberapa dari pencobaan itu sedang berlangsung.
Di berbagai negara, termasuk Indonesia, saat ini terapi plasma konvalesen atau donor plasma darah sudah dilakukan di berbagai rumah sakit. Penggunaan plasma darah dari penyintas Covid-19 dipercaya dapat memberikan antivirus bagi pasien positif, sehingga dapat menurunkan angka kematian dan komplikasi.
Pasien yang awalnya positif Covid-19 dan bergejala berat hingga kritis dapat tertolong dengan pemberian terapi plasma konvalesen.