Bisnis.com, JAKARTA - Pakar epidemologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono bercerita soal dirinya yang dianggap tidak mencintai produk dalam negeri lantaran beberapa kali mengkritik sejumlah cara penangan pandemi Covid-19.
Terakhir, dia mengkritik obat Covid-19 buatan Unair yang disponsori BIN, dan TNI AD, yang belum diregistrasi di WHO.
"Kalau saya mengoreksi dianggap faktor menghambat. Dibilangnya kamu tidak menyukai produksi anak bangsa padahal itu gak relevan," kata Pandu dalam Podcast Pandemic Talks, Kamis (20/8/2020).
Terkait kritiknya terhadap obat kombinasi besutan Unair yang diklaim efektif 98 persen membunuh Virus Corona, Pandu mengaku sudah berdiskusi dengan pihak Badan Intelijen Negara (BIN).
"Tantangan kita adalah menemukan obat pada kasus yang berat," ujar Pandu.
Selain itu, dia pun mengingatkan agar fokus pada pengobatan untuk menyelamatkan jiwa. Jangan sampai orang yang justru sudah selamat diberikan obat. Obat diberikan kepada pihak yang memiliki gejala berat, seperti pasien Covid-19 yang menggunakan ventilator. Bukan orang tanpa gejala (OTG).
Baca Juga
"Jadi fokuslah pada pengobatan untuk menyelematkan jiwa, bukan orang yang memang sudah selamat dikasih obat, enggak usah dikasih obat aja sembuh kok," kata Pandu.