Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Karo bergerak cepat melakukan upaya penanganan darurat pasca erupsi Gunung Sinabung pagi tadi.
Kepala Pusat data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan tim reaksi cepat (TRC) BPBD atas perintah pemerintahan setempat saat ini sedang mendirikan pos komando (posko) dan dapur umum untuk mengantisipasi pemenuhan kebutuhan para penyintas.
Selain pengaktifan posko dan dapur umum, BPBD katanya mengerahkan 6 unit mobil tanki air dan 1 unit water canon. "Mobil water canon dibutuhkan untuk membersihkan abu vulkanik yang menutupi jalan atau fasilitas umum tersebut tersebar di beberapa wilayah," jelasnya, Senin (10/8/2020).
Pemerintah daerah yang dipimpin BPBD dan pihak terkait lain kata Jati juga telah membagikan masker dan pendistribusian air bersih. Sementara ini, warga setempat diimbau untuk tetap berada di dalam rumah.
Jati menambahkan bahwa Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Karo telah menyiagakan armada untuk membersihkan abu vulkanik. Sedangkan bupati bersama jajarannya telah berkoordinasi dengan Pos Pemantauan Sinabung terkait kondisi Gunung Sinabung.
Gunung Sinabung berstatus level III atau Siaga sejak 20 Mei 2019 kembali erupsi setelah sehari sebelumnya (9/8/2020) mengeluarkan abu vulkanik dengan ketinggian 2.000 meter di atas puncak gunung. Kali ini, Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mengalami erupsi dengan ketinggian kolom 5.000 meter.
BPBD melaporkan erupsi yang terjadi pada pagi tadi mengeluarkan abu vulkanik yang mengarah ke timur tenggara. Laporan sementara BPBD setempat menyebutkan tiga kecamatan dari kecamatan Naman Teran, Berastagi dan Merdeka. Wilayah tersebut terpapar abu vulkanik yang cukup tebal.
Sementaa itu, PVMBG merekomendasikan pada status level III ini masyarakat dan pengunjung tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung. Juga di radius sektoral 5 km di wilayah sektor selatan-timur dan 4 km sektor timur-utara.
"Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh," tutur Jati.
Rekomendasi berikutnya, masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung diminta waspada terhadap bahaya lahar.
