Bisnis.com, JAKARTA - Pemulihan ekonomi Jerman melaju dengan pesanan manufaktur naik jauh lebih kuat dari proyeksi Juni dan jumlah pekerja pada program dukungan pemerintah berkurang.
Setelah menyusut ke titik terendah dalam setengah abad pada kuartal kedua sebagai akibat dari pembatasan pergerakan karena pandemi, ekonomi Jerman kini menunjukkan tanda-tanda bangkit kembali lebih cepat daripada negara-negara kawasan euro lainnya.
Dilansir Bloomberg, Kamis (6/8/2020), data menunjukkan pesanan industri meningkat 27,9 persen, naik untuk bulan kedua. Pemulihan didorong barang-barang investasi, sedangkan Kementerian Ekonomi mengatakan permintaan sudah mencapai 90,7 persen dari tingkat yang tercatat pada akhir tahun lalu.
Sementara itu, Institut Ifo melaporkan bahwa jumlah orang yang bekerja di bawah jam kerja normal yang ditanggung program Kurzarbeit di Jerman turun menjadi 5,6 juta bulan lalu, berkurang dari 7,3 juta di bulan Mei. Penurunan tersebut terutama terjadi di sektor perhotelan dan ritel, setelah restoran dan toko dibuka kembali.
Mata uang euro diperdagangkan mendekati level tertinggi dua tahun setelah data dipublikasikan, dan berada di US$ 1,1842 pada pukul 10:37 pagi di Frankfurt.
Pemulihan Jerman sejauh ini terutama didorong oleh permintaan domestik. Mengingat fokus ekspor, hal itu menimbulkan pertanyaan tentang seberapa berkelanjutan peningkatan tersebut nantinya.
Baca Juga
Kepala Ekonom Bank Sentral Eropa Philip Lane telah memperingatkan terhadap optimisme berlebihan tentang rebound kawasan euro. Penurunan aktivitas yang lebih baik dari perkiraan pada kuartal kedua dapat berarti peningkatan yang tidak terlalu tajam dalam tiga bulan berikutnya.
Dia menambahkan peningkatan infeksi virus Corona berisiko mengurangi pengeluaran konsumen dan investasi bisnis.
Industri mobil Jerman yang sudah berjuang sebelum pandemi terpukul parah oleh krisis. BMW AG mencatat defisit kuartalan pertama sejak 2009, sementara Volkswagen AG kehilangan 2,4 miliar euro (US$2,9 miliar) dan memotong dividennya. Daimler AG berpendapat telah melewati yang terburuk tetapi masih perlu memangkas sekitar 20.000 pekerjaan.
Laporan dari IHS Markit minggu ini juga menunjukkan perusahaan Eropa melakukan pemotongan lebih lanjut pada tenaga kerja mereka bulan lalu.