Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Lebanon Darurat Militer Dua Pekan, Kerugian Akibat Ledakan di Beirut US$3 Miliar Lebih

Ledakan pada Selasa (4/8/2020) mengirimkan gelombang kejut ke seluruh kota, sehingga menyebabkan kerusakan yang meluas sampai ke pinggiran Beirut.
John Andhi Oktaveri
John Andhi Oktaveri - Bisnis.com 06 Agustus 2020  |  06:27 WIB
Lebanon Darurat Militer Dua Pekan, Kerugian Akibat Ledakan di Beirut US$3 Miliar Lebih
Bangunan yang hancur akibat ledakan besar di gudang yang menyimpan bahan peledak di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020). Reuters menyebutkan ledakan tersebut menewaskan 78 orang, melukai hampir 4.000 orang dan menyebabkan gelombang kejut yang menghancurkan jendela-jendela, batu dan mengguncang tanah di ibukota Lebanon. - Antara/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kabinet Lebanon mengumumkan keadaan darurat selama dua minggu di Beirut dan menyerahkan kendali keamanan di Ibu Kota kepada militer menyusul ledakan besar-besaran di Beirut yang menewaskan sedikitnya 135 orang dan melukai 5.000 lainnya.

Sedangkan pihak kementerian informasi negara itu menyebut bahwa militer juga turut mengawasi tahanan rumah yang diberlakukan bagi para penjaga dan tenaga keamanan pelabuhan.

Ledakan pada Selasa (4/8/2020) mengirimkan gelombang kejut ke seluruh kota, sehingga menyebabkan kerusakan yang meluas sampai ke pinggiran Beirut.

Para pejabat memperkirakan jumlah korban tewas akan bertambah ketika para pekerja darurat terus menggali reruntuhan untuk mencari para korban.

Gubernur Beirut, Marwan Abboud mengatakan sedikitnya 300.000 orang kehilangan rumah dan pihak berwenang sedang berupaya menyediakan makanan, air, dan tempat tinggal bagi mereka seperti dikutip Aljazeera.com, Kamis (6/8/2020).

Para pejabat mengaitkan ledakan itu dengan sekitar 2.750 ton bahan kimia amonium nitrat yang disita yang disimpan di gudang di pelabuhan selama enam tahun.

Sementara itu, tim penyelamat mencari para korban di bawah reruntuhan gedung. Para pejabat mengatakan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat.

Ledakan tersebut, yang tampaknya disebabkan oleh api yang menyulut 2.750 ton amonium nitrat yang tidak aman di gudang, dirasakan hingga ke Siprus, sekitar 240 km di barat laut.

Skala kehancurannya sedemikian rupa sehingga Beirut menyerupai tempat terjadinya gempa bumi.

Ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal dan ribuan lainnya menjejali rumah sakit yang kewalahan untuk melakukan perawatan.

Marwan Abboud menggambarkan bencana itu sebagai "hari kiamat" yang dia perkirakan mungkin membuat 300.000 orang kehilangan tempat tinggal. Sedangkan  kerugian negara, ujarnya, lebih dari US$3 miliar seperti dikutip ChannelNewsAsia.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

lebanon ledakan bahan kimia
Editor : Nancy Junita

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top