Bisnis.com, JAKARTA - Warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi salah satu korban luka akibat ledakan bahan kimia di Beirut, Lebanon dalam kondisi stabil dan dapat berkomunikasi dengan baik.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Selasa (4/8/2020), telah terjadi ledakan sangat besar di Port of Beirut Libanon pukul 18.02 Waktu Setempat, yang mengakibatkan lebih dari 78 korban meninggal dan ribuan luka-luka.
Lokasi ledakan berdekatan dengan Downtown Beirut dan berjarak sekitar 7 km dari KBRI Beirut. Sejauh ini belum ada keterangan resmi penyebab ledakan.
"Salah satu korban luka adalah WNI yang telah berhasil dikontak KBRI dan saat ini dalam kondisi stabil serta dapat berkomunikasi dengan baik. KBRI akan terus melakukan pendampingan kepada yang bersangkutan hingga pulih," seperti dikutip dari Kementerian Luar Negeri, Rabu (5/8/2020).
KBRI Beirut juga melakukan koordinasi dengan otoritas setempat dan melakukan pengecekan kepada WNI lainnya yang berada di Beirut.
Pemerintah RI menyampaikan simpati kepada Pemerintah Lebanon dan juga belasungkawa kepada keluarga korban.
Baca Juga
Dalam catatan KBRI, terdapat 1.447 WNI, 1.234 diantaranya adalah Kontingen Garuda dan 213 merupakan WNI sipil termasuk keluarga KBRI dan mahasiswa.